KATA
PENGANTAR
segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas ridha dan limpahan rahmat kasih sayang serta karunia-NYA.
Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita
baginda Rosul Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, tabi'in dan
sampai kepada kita semua.
Suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul "DEFINISI KEPRIBADIAN".
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas untuk
memenuhi nilai mata kuliah Pengantar Sosiologi Antropologi. Olehkarenaitu,
padakesempataninidengansegalahormatpenulismengucapkanterimakasih yang
sebesar-besarnyakepada:
1. Allah
SWT, atas ridha dan limpahan rahmat kasih sayang serta karunia-NYA, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Bapak
Dr. S. Agus Santono MAP. Sebagai dosen mata kuliah Pengantar Sosiologi
Antropologi yang telah membimbing dan memberi saran atas makalahnya.
Bandung, 29 September 2015
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
2.1 Definisi Kepribadian
................................................................................................3
2.2 Unsur-Unsur Kepribadian ........................................................................................6
2.3 Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
.....................................................................9
2.3 Aneka warna Kepribadian
.....................................................................................11
BAB III PENUTUP
..............................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul
dan bersosialisasi satu sama lain. Dalam melangsungkan sosialisasi dengan
sesamanya, tidak jarang manusia mengalami perbedaan cara pandang dan cara
berpikir. Terkadang perbedaan-perbedaan itulah yang membuat manusia sering bersitegang
satu sama lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala dan tidak mau disalahkan,
titik temu perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga masalah tidak akan
selesai. Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak dan mampu membantu
mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Penengah ini harus memberi
pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa setiap orang punya kepribadian yang
berbeda-beda sehingga bisa menimbulkan cara pandang dan cara berpikir yang
berbeda pula, sehingga kedua pihak tersebut bisa lebih bertoleransi kepada
perbedaan-perbedaan yang terjadi diantara mereka. Tak dapat dipungkiri bahwa
kepribadian manusia berperan penting dalam kelangsungan hidup tiap individu.
Kepribadian mempengaruhi banyak hal seperti yang sudah dipaparkan di atas,
yaitu menghasilkan cara pandang dan cara pikir yang berbeda pada setiap
manusia. Kepribadian membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya. Ada yang
menganggap bahwa kepribadian seseorang telah terbentuk semenjak ia lahir.
Sedangkan pihak lain menganggap kepribadian terbentuk karena pengaruh
lingkungan sekitarnya. Namun, ada pula yang menggabungkan kedua hal tersebut.
Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari
tampak luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar tidak sama
dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, dan semua yang tampak
dari luar hanyalah sebagai topeng saja
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar
belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Apakah definisi kepribadian
?
2.
Apa sajakah unsur-unsur
kepribadian ?
3.
Materi dari unsur-unsur
Kepribadian?
4.
C.
TUJUAN RUMUSAN
1. Makalah ini dibuat untuk penjelasan mengenai defini
kepribadian.
2. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Sosiologi Antropologi
3. Makalah ini dibuat untuk tujuan memberi wawasan dan
ilmu pengetahuan kepada para pembaca
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kepribadian
Pengertian kepribadian adalah ciri – ciri watak seseorang individu yang
konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang
khusus, yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri
watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konskuen dalam tingkah
lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang
berada dari individu – individu. ( Koetjaraningrat, 1985:102).
Pengertian kepribadian menurut para ahli sebagai berikut
:
1. Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
2. Menurut M.A.W Bouwer kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
3. Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan
dapat dilihat oleh seseorang.
4. Menurut Theodore R. Newcombe kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai
latar belakang terhadap perilaku.
5. Menurut Horton Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu
akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu.
Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan
konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
6.Menurut Schever Dan Lamm mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri
kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu
baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku
terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
7.MenurutRoucek dan Warren Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang.
Dari pengertian yang diungkapkan
oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang
dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas
yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola - pola pemikiran
dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan
umum.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara
lain:
1) Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau
seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan,
pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat
badan, dan sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak
dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat
kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat
jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada
pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik
tersebut memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.
2) Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat
; yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk
juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat,
peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.
Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.
Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan anak,
peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian
selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh
yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian anak.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil adalah
sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak selanjutnya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama, pengaruh yang
diterima anak masih terbatas jumlah dan luasnya, intensitas pengaruh itu sangat
tinggi karena berlangsung terus menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima
dalam suasana bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka
pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini dapat
diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan
pembentukan kepribadian.
3) Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang tidak
dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan.
Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan
kepribadian antara lain:
1. Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap
kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh
manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai
anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan
kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
2. Adat dan Tradisi.
Adat dan tradisi
yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai yang harus
ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak dan
bertingkah laku yang akan berdampak pada kepribadian seseorang.
3. Pengetahuan dan Keterampilan.
Tinggi rendahnya pengetahuan dan
keterampilan seseorang atau suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya
kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin
berkembang pula sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.
4. Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan
yang telah diuraikan di atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut
menentukan cirri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa
dengan kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan
alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunukkan bagaimana seseorang itu
bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang lain.
5. Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu
masyarakat/bangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi
keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat mempengaruhi kepribadian manusia yang
memiliki kebudayaan itu.
2.
Unsur-Unsur
Kepribadian
Koentjaraningrat (1985:103-110) menjelaskan ada
beberapa unsur yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian sebagai berikut :
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui yang tersusun secara logis dan
sistematis dengan memperhitungkan sebab –akibat dan dapat untuk menerangkan
gejala – gejala tertentu. Unsur-unsur
yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata
terkandung dalam otaknya. Dalam lingkungan individu itu ada bermacam-macam hal
yang dialaminya melalui penerimaan pancaindera-nya serta alat penerima atau
reseptor organismenya yang lain, sebagai getaran eter (cahaya dan warna), getaran
akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat-ringan), tekanan
termikal (panas-dingin) dan sebagainya, yang masuk ke dalam sel-sel tertentu di
bagian-bagian tertentu dari otaknya. Di sana berbagai proses fisik, fisiologi,
dan psikologi terjadi, yang menyebabkan berbagai macam getaran tekanan tadi,
kemudian diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh
individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Seluruh
proses akal yang sadar (conscious) tadi, dalam ilmu psikologi disebut
“persepsi”.
2. Perasaan
Perasaan adalah rasa, kesadaran batin sewaktu menghadapi mempertimbangkan
tentang sesuatu hal/pendapat. Selain
pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Kalau
orang pada suatu hari yang luar biasa panasnya melihat papan gambar reklame
minuman Green tea berwarna yang tampak segar
dan nikmat, maka persepsi itu menyebabkan seolah-olah terbayang di mukanya
suatu penggambaran segelas Green tea yang dingin dan penggambaran itu dihubungkan oleh akalnya dengan
penggambaran lain yang timbul kembali sebagai kenangan dalam kesadarannya,
menjadi suatu apersepsi1 tentang dirinya
sendiri yang tengah menikmati segelas Green tea dingin, manis, dan menyegarkan pada waktu hari sedang panas-panasnya yang
seakan-akan demikian realistiknya sehingga keluarlah air liurnya. Apersepsi
seorang individu yang menggambarkan diri sendiri sedang menikmati segelas Green
tea dingin tadi menimbulkan dalam kesadarannya suatu perasaan yang positif,
yaitu perasaan nikmat dan perasaan nikmat itu sampai nyata mengeluarkan air
liur.
Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan
adanya seorang individu yang melihat sesuatu hal yang buruk atau mendengar
suara yang tidak menyenangkan, mencium bau busuk, dan
sebagainya.Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaran
perasaan yang negatif, karena dalam kesadaran terkenang lagi misalnya bagaimana
kita menjadi muak karena sepotong ikan yang sudah busuk yang kita alami di masa
lampau.Apersepsi tersebut mungkin dapat menyebabkan kita menjadi benar-benar
merasa muak apabila kita mencium lagi bau ikan busuk.
3. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah dorongan hati yang dibawa sejak lahir, yang tanpa
disadari mendorong untuk berbuat sesuatu. Kesadaran manusia menurut para ahli
psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena
pengaruh pengetahuannya, melainkan karena sudah terkandung dalam organismenya,
dan khususnya dalam gen-nya sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia itu, oleh
beberapa ahli psikologi disebut “dorongan” (drive).
Ada tujuh macam dorongan
naluri, yaitu :
1. Dorongan untuk mempertahankan
hidup
Dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologi yang juga pada semua
makhluk di dunia ini dan yang menyebabkan semua jenis mampu mempertahankan
hidupnya di dunia ini.
2.
Dorongan seks.
Dorongan ini timbul pada setiap individu yang normal tanpa terkena pengaruh
pengetahuan, dan memang mendorong landasan biologi yang mendorong makhluk
manusia untuk membentuk keturunan yang melanjutkan jenisnya. Selain untuk
mendapatkan keturunan, juga untuk mendapatkan status sosial.
3.
Dorongan untuk usaha mencari makan/pekerjaan.
Dorongan ini tidak perlu dipelajari, sejak bayi pun manusia sudah menunjukkan
dorongan untuk mencari makanan , yaitu dengan mencari susu ibunya tanpa
dipengaruhi oleh pengetahuan tentang adanya hal- hal tersebut, dan ini
berkembang (mencari kerja) berdasarkan pengalaman dan pengetahuan serta faktor
lingkungan di sekitar.
4.
Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.
Dorongan ini memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia
sebagai makhluk sosial.
5.
Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
Hal ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan diantaranya di
antara makhluk manusia, sebab adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat
yang memaksakan berbuat konform dengan manusia sekitarnya.
6.
Dorongan untuk berbakti.
Hal ini ada karena manusia sebagai makhluk secara kolektif, sehingga ia dapat
hidup bersama dengan manusia lain secara serasi. Dalam berbagai hal dorongan
ini sering dieksetensikan dari sesama manusia kepada kekuatan yang diangapannya
berada di luar akalnya, maka timbul religi.
7.
Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak.
Dorongan dalam arti keindahan bentuk,warna,suara,dan gerak, pada seorang bayi
dorongan itu sering tampak pada gejala tertariknya kepada bentuk – bentuk
tertentu dari benda- benda di sekitarnya, warna –warna cerah, suara yang
nyaring, dan berirama dan kepada gerak-gerak yang selaras. Sehingga dorongan
naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur terpenting dalam kebudayaan
manuai yaitu kesenian.
3.
Materi Dari
Unsur-unsur Kepribadian
Dalam sebuah
konsep kepribadian umum,makin dipertajam dengan terciptanya konsep basic personality
structure, atau “kepribadian dasar”, yaitu semua semua unsur kepribadian
yang dimiliki sebagian besar warga suatu masyarakat.
Kepribadian
dasar ada karena semua individu warga masyarakat mengalami pengaruh lingkungan
kebudayaan yang sama selama pertumbuhan mereka. Metodologi untuk mengumpulkan
data mengenai kepribadian bangsa dapat dilakukan dengan mengumpulkan sample
dari warga masyarakat yang menjadi objek penelitian, yang kemudian diteliti
kepribadiannya dengan tes Psikologi.
Selain ciri
watak umum, seorang Individu memilki ciri-ciri wataknya sendiri, sementara
adaindividu-individu dalam sample yang tidak meliki unsur-unsur kepribadian
umum. Pendekatan dalam penelitian kepribadian suatu kebudaya juga dilaksanakan
dengan metode lain yang didasarkan pada ciri-ciri dan unsur watak seorang
individu dewasa.
Pembentukan
watak dan jiwa individu banyak dipengaruhi oleh pengalamannya di masa
kanak-kanak serta pola pengasuhan orang tua. Berdasarkan konsepsi Psikologi
tersebut, para ahli Antropologi berpendirian bahwa dengan mempelajari
adat-istiadat pengasuhan anak yang khas akan dapat mengetahui adanya berbagai
unsur kepribadian pada sebagian besar warga yang merupakan akibat dari
pengalaman-pengalaman mereka sejak masa kanak-kanak.
Penelitian mengenai etos kebudayaan dan kepribadian bangsa yang
pertama-tama dilakukan oleh tokoh Antroplogi R. Benedict, R. Linton, dan M.
Mead.Sehingga menjadi bagian khusus dalam antropologi yang dinamakan personality
and culture.
Seorang ahli etnopsikologi, A.F.C. Wallace,
pernah membuat suatu kerangka dimana terdaftar secara sistematikal seluruh
materi yang menjadi objek dan sasaran unsur-unsur kepribadian manusia. Kerangka
itu menyebut tiga hal yang pada tahap pertama merupakan isi kepribadian pokok,
yaitu :
1. Aneka warna kebutuhan organik
diri sendiri, aneka warna kebutuhan serta dorongan organik maupun psikologi
sesama manusia yang lain daripada diri sendiri. Sedangkan kebutuhan tadi dapat
dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh individu yang bersangkutan, sehingga
memuaskan dan bernilai positif baginya, atau tidak memuaskan dan bernilai
negatif.
2.
Aneka warna hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri
sendiri atau identitas aku, baik aspek fisik maupun psikologinya, dan segala
hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam
kategori manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala
alam, baik yang nyata maupun yang gaib dalam lingkungan sekelilingnya.
3. Berbagai macam cara untuk
memenuhi. Memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau mempergunakan aneka warna
kebutuhan dari hal tersebut di atas, sehingga tercapai keadaan memuaskan dalam
kesadaran individu bersangkutan. Pelaksanaan berbagai macam cara dan jalan itu
terwujud dalam aktivitas dari seorang individu.
4.
Aneka Warna
Kepribadian
Koentjraningrat (1985:115) menjelaskan bahwa Aneka warna materi yang menjadi
isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, serta keinginan
kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antara berbagai unsur kepribadian
dalam kesadaran individu, menyebabkan adanya beraneka macam struktur
kepribadian pada setiap manusia yang hidup dimuka bumi, dan menyebabkan bahwa
peribadian tiap individu itu unik berbeda dengan kepribadian individu yang
lain. Hal ini menyebabkan suatu tingkah laku yang berpola yaitu kebiasaan
maupun berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian , dan
berbagai tingkah laku berpola dari individu – individu tersebut.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita
pahami bahwa kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan)
dari seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain.
2.
Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah
kepribadian adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
3.
Faktor bawaan dan faktor lingkungan adalah dua aliran
bertentangan yang dianggap mampu membentuk suatu kepribadian. Namun, ada satu
pendapat yang menggabungkan keduanya sehingga keduanya punya andil dalam
membentuk sebuah kepribadian.
B.
SARAN
Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika
dipelajari. Tentunya makalah ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari
itu, marilah kita cari dan baca referensi tentang kepribadian di berbagai
buku-buku psikologi atau dari internet agar wawasan kita tentang kepribadian
bisa dikembangkan lebih jauh lagi.
Daftar
Pusaka
Prof.Dr.Koentjaraningrat.
Pengantar ilmu Antropologi.PT RINEKA CIPTA.Jakarta:2012
Bernard Raho, SVD.
Sosiologi. CV. PENERBIT LEDALERO.Flores:2009
definisi Kepribadian
BalasHapus