KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Mengelola Pembentukan Usaha Baru dan Kewirausahaan”.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar
Manajemen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Rahayu Kusumadewi. S.E, S.Ip,
M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada
sumber sumber inspirasi makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan tentang Dasar-Dasar Manajemen bagi pembaca pada
umumnya, serta bagi kami pada khusunya.
Kami
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik yang positif dan membangun
sangat kami harapkan sebagai bahan referensi kami untuk lebih baik lagi
kedepannya.
Terimakasih atas perhatinnya dan
mohon maaf jikalau ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini.
Bandung, 30 Oktober 2015
Daftar isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………...…………………………………………… 1
1.2 Identifikasi Masalah ...……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………...…………………………………………… 1
1.2 Identifikasi Masalah ...……………………………………………… 1
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian
Wirausaha........................……………………………2
2.2 Sifat Kewirausahaan,……………………………………………. 5
2.3 Peran Kewirausahaan dalam Masyarakat..........................…….....6
2.4 Strategi untuk Organisasi Wirausaha……………………………12 2.5 Struktur Organisasi Wirausaha…………………………............17
2.6 Kinerja Organisasi Wirausaha.....……………………………....22
2.2 Sifat Kewirausahaan,……………………………………………. 5
2.3 Peran Kewirausahaan dalam Masyarakat..........................…….....6
2.4 Strategi untuk Organisasi Wirausaha……………………………12 2.5 Struktur Organisasi Wirausaha…………………………............17
2.6 Kinerja Organisasi Wirausaha.....……………………………....22
Bab 3 Penutup
3.0 Kesimpulan…....………………………………..………………25
Daftar Pustaka ……… ……………………………………..………………..26
Daftar Pustaka ……… ……………………………………..………………..26
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Dalam
mempelajari ppembentukan usaha baru dan kewirausahaan ini banyak sekalihambatan
yang kita hadapi. Buka dari masalah intternal saja. Tetapi masalah ekstrenal
pun ada. Dalam makalah ini menjelaskan tentang wirausaha. Wirausaha
melakukan sebuah proses yang disebut creative
destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna
menghasilkan nilai nilai yang lebih tinggi. Untuk itu keterampilan wirausaha
(entrepreneurial skill) beritikan kreativitas.
1.2
RumusanMasalah
1.
Apakah yang dimaksuddenganwirausaha?
2.
Apa yang
dimaksud dengan Sifat Kewirausahaan?
3.
Apa yang
diimaksud dengan Peran Kewirausahaan dalam Masyarakat?
4.
Apa yang
dimaksud dengan Strategi untuk Organisasi Wirausaha?
5.
Apa yang
dimaksud dengan Struktur Organisasi Wirausaha?
6.
Apa yang
dimaksud dengan Kinerja Organisasi Wirausaha?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Wirausaha
-
Wirausaha adalah
orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual
kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
-
Wirausaha adalah
orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas
rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say).
-
Wirausaha adalah
orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).
Kewirausahaan
adalah padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam
bahasa Jerman ondernemen dalam bahasa
Belanda .Sedangkan di Indonesia diberi
nama kewirausahaan. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan
fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk
sebuah inovasi .
Wirausaha
melakukan sebuah proses yang disebut creative
destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna
menghasilkan nilai nilai yang lebih tinggi. Untuk itu keterampilan wirausaha
(entrepreneurial skill) beritikan kreativitas.
Pengertian kewirausahaan relatif
berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau
penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru
(Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru(Schumpeter, 1934),
ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight,
1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi(Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
-
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai
bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang
saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
-
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen
yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari
produksinya.
-
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. menekankan pada peranan wirausahawan
dalam menghadapiketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan
disyaratkan untukmelaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti
pengarahan danpengawasan
-
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang
inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk
1.
Memperkenalkan produk baru atau
dengan kualitas baru
2.
Memperkenalkan metoda produksi baru
3.
Membuka pasar yang baru(new market)
4.
Memperoleh sumber pasokan baru dari
bahan atau komponenbaru
5.
Menjalankan organisasi baru pada
suatu industri.
-
Penrose (1963)
Kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
-
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
-
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan
bertindak terhadap peluang pasar.
-
Entrepreneurship Center at Miami
University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
-
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung
maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
-
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan(usaha).Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik
dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai
fungsi yang mencakup eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar.
Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau
kombinasi input yang produktif.
Seorang wirausahawan selalu
diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan
dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang
yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya
menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan
menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada
operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang
individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah
organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan
fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau
kondisional
Kesimpulan lain dari kewirausahaan
adalah:
1.
proses penciptaan sesuatu yang berbeda
nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan
2.
Memikul resiko finansial, psikologi dan sosial
yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi
2.2
Sifat Kewirausahawan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan resiko
dari suatu bisnis. Seorang wirausahaan (entrepreneur) adalah seorang yang
terlibat dalam kewirausahaan. Secara
umum, wirausahaan memulai bisnis kecil. Bisnis kecil adalah suatu sumber
penting dari inovasi, menciptakan sejumlah pekerjaan, dan berkontribusi pada
keberhasilan bisnis besar. Menurut James Koch, dia mempertaruhkan sumber
dayanya sendiri dan mengambil resiko pribadi demi keberhasilan atau kegagalan
perusahaannya. Pemilik bisnis yang mempekerjakan manajer profesional untuk
menjalankan bisnis mereka dan kemudian memusatkan perhatian mereka kepada
kepentingan lain bukanlah seorang wirausahawan. Mereka menerima risiko dan
usaha, mereka tidak secara aktif terlibat dalam organisasi atau
mengoperasikannya. Manajer profesional yang pekerjaannya adalah menjalankan
bisnis orang lain juga bukan wirausahawan karena mereka mengasumsikan risiko
pribadi total yang lebih rendah untuk keberhasilan atau kegagalan bisnis.
Wirausahawan
memulai bisnis baru. Bisnis kecil (small business) sebagai suatu bisnis yang
dimiliki secara pribadi oleh seorang individu atau suatu kelompok kecil
individu yang memiliki penjualan dan aktiva yang tidak cukup besar untuk dapat
mempengaruhi lingkungannya. Suatu perusahaan pengembangan perangkat lunak kecil
yang dimiliki oleh dua orang dengan penjualan tahunan sebesar $100.000, jelas
merupakan sebuah bisnis kecil, sementara Microsoft Corporation merupakan sebuah
perusahaan besar. Tetapi batasan tidak selalu sejelas ini. Contoh, suatu
jaringan ritel regional dengan dua puluh toko dan pendapatan tahunan sebesar
$30 juta, mungkin tampak besar, akan tetapi perusahaan ini akan tampak kecil
apabila dibandingkan dengan perusahaan raksasa seperti Wal-Mart dan Sears.
Manajer seharusnya memahami sifat dan arti
kewirausahaan dan faktor-faktor yang membedakan kewirausahaan dan
manajemen.Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk
sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan
masyarakat sekitar. Hasil yang
ingindicapaibukankeuntunganmateriataukepuasanpelanggan, melainkanbagaimanagagasan
yang diajukandapatmemberikandampakbaikbagi masyarakat. Merekasepertiseseorang yang
sedangmenabungdalamjangkapanjangkarenausahamerekamemerlukanwaktudan proses yang
lama untukdapatterlihathasilnya.
Wirausahasosialmenjadifenomenasangatmenariksaatinikarenaperbedaan-perbedaannyadenganwirausaha tradisional yang
hanyafokusterhadapkeuntunganmateridankepuasanpelanggan sertasignifikansinyaterhadapkehidupanmasyarakat. Kajianmengenaikewirausahaansosialmelibatkanberbagaiilmupengetahuandalampengembangansertapraktiknya
di lapangan. Lintasilmupengetahuan
yang
diadopsikajiankewirausahaansosialmerupakanhalpentinguntukmenjelaskansertamembuatpemikiran-pemikiranbaru.
2.3 Peran Kewirausahan
dalam Masyarakat
Sejarah
kewirausahan dan pengembangan bisnis baru dalam banyak hal merupakan sejarah
dari kesuksesan besar dan kegagalan besar. Beberapa wirausahawan telah sangat
berhasil dan telah mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak dari upaya
wirausaha mereka. Sebagai contoh, ketika Microsoft Corp, menjual sahamnya ke
masyarakat pada tahun 1986, Bill Gates, pada saat itu berusia 30 tahun,
menerima 350 juta dollar untuk kepemilikannya di Microsoft .Saat ini,
kepemilikannya dinilai sebesar 63 Milyar dollar , menjadikan sebagai orang
terkaya di dunia . Akan tetapi lebih banyak lagi wirausahawan yang mengalami
kerugian besar. Penelitian menyebutkan mayoritas bisnis baru gagal dalam
beberapa tahun pertama pendiriannya. Banyak dari bisnis tesebut bertahan lebih
lama hanya karena wirausahannya sendiri bekerja dalam jam kerja yang panjang
untuk pendapat yang sedikit.
Sebagian
besar perusahaan di Amerika Serikat memperkerjakan kurang dari seratus orang
dan sebagian pekerja Amerika Serikat diperkerjakan oleh perusahaan kecil. Dan
86,70 persen dari semua bisnis di Amerika Serikat memperkerjakan dua puluh
orang karyawan atau kurang , 11 persen lainnya mempekerjakan antara dua puluh
hingga Sembilan puluh Sembilan orang karyawan. Sebaliknya, hanya sekitar satu
persepuluh dari 1 persen yang mempekerjakan seribu atau lebih pekerja.
Hanya berdasarkan jumlah saja, tampak
bahwa bisnis kecil merupakan suatu kehadiran yang kuat dalam ekonomi dan
merupakan hal yang terjadi dihampir semua eknomi mapan didunia. Di Jerman
misalnya, perusahaan yang memiliki karyawan dengan jumlah kurang dari lima
ratus orang menghasilkan dua petiga dari produk nasional bruto bangsa, melatih
Sembilan dari sepuluh pemagang dan mempekerjakan empat dari setiap lima
pekerja. Bisnis kecil juga memainkan peran utama dalam perekonmian di Italia, Prancis, dan Brasil. Disamping
itu, para ahli setuju bahwa bisnis kecil akan memainkan peran yang cukup
penting pada Negara-negara yang baru menggalakkan perekonomian seperti di Rusia
dan Vietnam. Konstribusi daru bisnis kecil dapat diukur melalui dampaknya
terhadap aspek-aspek kunci suatu system ekonomi. Di Amerika Serikat,
aspek-aspek tersebut termasuk penciptaan lapangan pekerjaan, inovasi, dan
pentingnya bisnis kecil bagi bisnis besar.
A.
Penciptaan
Lapangan Pekerjaan
Pada
awal decade 1980-an, sebuah studi yang dipublikasikan dengan luas menyatakan
bahwa bisnis menbamciptakan delapan dari setiap sepuluh pekerjaan baru di
Amerika Serikat. Fakta tersebut menyentuh banyak kepentingan dalam membantu
perkembangan bisnis kecil melalui suatu kebijakan public. Seperti akan kita
ketahui, pertumbuhan pekerjaan relatif di antara bisnis dengan berbagai ukuran
yang berbeda tidak mudah untuk ditentukan. Namun, jelas bahwa bisnis kecil,
terutama dalam beberapa industri tertentu merupakan sumber utama untuk
pekerjaan baru pada tahun 1998 adalah sector yang didominasi oleh bisnis kecil.
Terlebih lagi, pada saat ini diperkirakan bisnis kecil meliputi sekitar 38
persen dari semua pekerjaan yang terdapat di sector perekonomian berteknologi
tinggi. Perlu diketahui bahwa pekerjaan baru juga diciptakan oleh perusahaan
kecil yang berspesialisasi dalam bisnis internasional. Sebagai contoh, Bob
Knosp mengoperasikan bisnis kecil di Bellevue, Washington yang membuat sistem
pembuat tanda terkomputerisasi. Knosp memperoleh lebih dari setengah
penjualannya dari luar negri dan telah mendedikasikan hamper 75 persen dari
karyawannya untuk menangani penjualan internasional. Tentu saja menurut SBA, 96
persen dari semua pengekspor Amerika Serikat merupakan bisnis kecil.
Walau
bisnis kecil menciptakan banyak pekerjaan baru setiap tahunnya,pentignya
wirausaha bisnis besar dalam penciptaan pekerjaan seharusnya juga tidak
dianggap remeh. Sementara bisnis besar menghilangkan ribuan pekerjaan pada
akhir dekade 1980-an dan pada awal dekade 1990-an, booming dalam perekonomian Amerika
Serikat menciptakan pekerjaan berskala besar di berbagai bisnis yang lebih
besar yang dimulai pada pertengahan decade 1990-an .General Motors
menghilangkan 181.000 lapangan pekerjaan, General Mills dan Kmart masing-masing
menghilangkan lebih dari 86.000 lapangan pekerjaan. Namun Wal-mart sendiri
menciptakan 639.000 lapangan pekerjaan
baru pada periode yang sama dan Dayton
Hudson menciptakan lapangan pekerjaan tambahan sebanyak 100.000.
Akan
tetapi data tersebut harus diinterpretasikan dengan hati-hati.
PepsiCo,misalnya, “secara resmi” menghilangkan 116.000 lapangan pekerjaan
.Namun, sebagian besar penghilangan ini terjadi pada tahun 1997, ketika
perusahaan menjual jaringan restorannya (KFC, Pizza Hut, Taco Bell) kepada
Tricon. Oleh karena itu, pada kenyataannya, banyak dari pekerjaan tersebut yang
tidak benar-benar hilang, tetapi hanya berpindah kepada pengusaha lain.
Setidaknya
satu pesan adalah jelas keberhasilan bisnis wirausaha, lebih dari sekedar
ukuran bisnis, menciptakan sebagian besar lapangan pekerjaan. Sementara peritel
yang berhasil seperti Wal-Mart dan Dayton Hudson telah berkembang dan
menambahkan ribuan pekerjaan baru jaringan yang berusaha untuk bertahan seperti
Kmart telah menghilangkan ribuan pekerjaan. Pada waktu yang sama, perusahaan
raksasa teknologi tinggi seperti Dell,Intel, dan Microsoft terus menambah
lapangan pekerjaan dengan kecepatan yang konstan. Selain itu penting juga
memperhitungkan jangka panjang ketika menganalisis pertumbuhan pekerjaan.
Pada
kenyataannya, pekerjaan diciptakan oleh
perusahaan wirausaha dari berbagai ukuran, mereka semua yang mempekerjakan dan
mereka pula yang memberhentikan para pekerja. Walau perusahaan kecil sering
membuka lapangan kerja dengan tingkat yang lebih cepat daripada perusahaan
besar ,mereka juga lebih mungkin menghilangkan pekerjaan dengan tingkat yang
jauh lebih cepat. Perusahan kecil juga merupakan pihak pertama yang membuka lapangan pekerjaan pada
waktu pemulihan ekonomi, baru kemudian perusahaan besar. Namun sebaliknya
perusahaan besar merupakan yang terakhir yang memberhentikan pekerjanya selama
penurunan ekonomi. Pada tahun 1999, hampir 35 persen dari semua bisnis membuka
lapangan pekerjaan, dan hampir 20 persen merencanakan untuk mempekerjakan
karyawan baru.
B.
Inovasi.
Sejarah
menunjukan bahwa inovasi besar lebih mungkin tercipta dari bisnis kecil (atau
individu) daripada dari bisnis besar. Sebagai contoh, perusahaan kecil dan
individualah yang menemukan computer personal dan pisau cukur baja tahan karat,
radio transistor dan mesin fotokopi, mesin jet, dan fotografi instan. Mereka
juga menciptakan helicopter, power streering ,transmisi otomatis, penyejuk
udara, selotip, dan bolpoin pada abad kesembilan belas. Saat ini menurut SBA,
bisnis kecil memasok 55 persen dari semua inovasi yang diperkenalkan di pasar
Amerika.
Tidak
mengejutkan, sejarah terulang kembali dengan lebih cepat di era computer dan
komunikasi teknologi tinggi. Sebagai contoh, banyak perangkat lunak inovatif
saat berpusat di Austin yang didirikan oleh seorang jebolan Stanford, Joe
Liemandt. Produk Trilogy telah membantu mengoptimalkan dan merampingkan proses
penjualan dan pemasaran yang rumit untuk konsumen bisnis seperti IBM dan
Whirpool .Yahoo dan Nescafe membawa internet ke ruangan duduk masyarakat
Amerika Serikat dan perusahaan online seperti Amazon.com .
Tentu
saja, tidak semua perusahaan berhasil yang baru berdiri merupakan perusahaan
dot.com yang canggih. Pemasang dinding Jerry Free, misalnya, merasa frustasi
dengan metoe konvensional dalam menyatukan sudut pandang dinding. Di waktu luangnya ,dia mengembangkan suatu
alat sederhana yang dapat dipegang yang mempermudah dan mempercepat pekerjaan
biasa. Pada akhirnya dia mendaftarkan penemuannya pada United State Gypsumdan
sekarang hasil temuannya tersebut digunakan secara luas di indrustri
Konstruksi.
C.
Pentingnya
Terhadap Bisnis Besar
Sebagian
besar dari produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar dijual kepada
kosumen melalui bisnis kecil. Sebagai contoh, mayoritas dealer yang menjual
Ford, Chevrolet, Toyota, dan Volvo dimiliki dan dijalankan secara independen.
Lebih lanjut, bisnis kecil menyediakan jasa, pasokan, dan bahan baku yang
diperlukan oleh bisnis besar. Seperti kita perhatikan, misalnya, Trilogy
Software telah menjadi pemasok penting bagi bisnis besar. Serupa dengan itu
Microsoft sangat bergantung kepada bisnis kecil dalam menjalankan bisnis
rutinnya.
D.
Kreativitas
adalah kunci Sukses dalam Bisnis.
Kreativitas
itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena
kecenderungannya yang ingin berpikir, terampil, berorientasi yang berbeda
dengan orang lain.
Cara
kerja dan pola piker otak kiri dan otak kanan memiliki visi yang berbeda.
Kreativitas itu adalah :
1.Bukanlah
semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang lebih baik,
orisinil, dan pemecahan masalah yang kreatif.
2.Cara
mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan anda untuk mengatasi masalah yang
belum ada jawaban yang pasti.
3.Kemampuan
utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.
4.Cara
untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan
sebuah inspirasi yang brilian.
5.Tidak
bisa ditiru ‘dicangkok’ atau dipaksakan pada orang lain tetapi bias dipelajari
dan dilatih.
6.Menggunakan
cara yang berbeda dan lain dari orang lain lakukan.
7.Kunci
untuk merancang desain produk baru dan munculnya teknologi baru.
8.Tanpa
kreativitas berarti tidak ada penemuan (invention).
E.
Teori
Inspirasi Dan Peluang Bisnis
Inspirasi itu ada disekitar anda dan
datang atau tidak bergantung pada cara orang memandang sebuah kejadian yang
dihubungkan dengan apa yang ada dalam benak dan pikirannya. Untuk itu bisa
disebutkan bahwa inspirasi itu muncul disaat terjadi konektivitas (pertemuan
atau titik temu ) antar pengetahuan, memori, latar belakang pendidikan, atau
pengalaman yang dipunyai oleh seseorang dengan cara pandangnya dalam
menyelesaikan sebuah masalah, kejdian, atau kesulitan yang ia hadapi dimana
masalah tersebut belum terealisasikan hingga kini.
Menyelesaikan masalah untuk
mendapatkan inspirasi bisa berujung pada sebuah inovasi dengan kreativitasnya.
Berikut ini diuraikan beberapa sumber yang dapat memunculkan sebuah inspirasi,
antar lain :
1.
FAKTOR INTERNAL, yang ada dalam diri orang
sebagai “subjek” untuk menemukan sebuah inspirasi, antara lain :
a.Pengetahuan
yang ia miliki
b.Pengalaman
dari individu itu sendiri
c.Pengalaman
saat ini ketika melihat orang lain menyelesaikan masalah
d.Intuisi
yang merupakan pemikiran yang tercetus dari individu itu sendiri.
2. FAKTOR EKSTERNAL,yang dihadapi
seseorang yang menjadi “objek” untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, yaitu
:
a.Masalah yang ia hadapi dan
belum terpecahkan serta terus menerus muncul menganggunya
b.Kesulitan yang ia hadapi
sehari-hari
c.Kebutuhan yang belum terpenuhi
baik bagi dirinya atau orang lain.
d.pemikiran yang besar untuk
menciptakan sesuatu yang baru
F.
SIKAP
DAN PERILAKU WIRAUSAHWAN SUKSES
Sikap
seorang wirausahawan sukses adalah :
1.Sikap
selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking)
2.
Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
3.Sikap
yang berorientasi jauh ke depan, berpikira maju, bersifat prestatif dan tidak
mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu, ia tak mau hanyut oleh hal-hal
yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
4.Sikap
tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)
Keterampilan
Wirausahawan
1.Keterampilan dasar.
a.Keterampilan dalam memimpin
b.Keterampilan memotivasi tim dan membangun
tim yang kuat
c.Keterampilan mengoraganisai tim
d.Keterampilan mengatasi konflik
e.Keterampilan berkomunikasi
f.Keterampilan merencanakan strategi usaha
g.Keterampilan mengatasi kesulitan menjadi
peluang
2.Keterampilan Khusus.
a.Keterampilan
menjual (selling skill)
b.Keterampilan
teknis (untuk produksi)
contoh
: Usaha restoran – butuh keterampilan memasak
Usaha property – butuh
keterampilan membangun
Usaha bengkel – butuh
keterampilan mekanika
G.
SIKAP
DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
1.Belajar
itu untuk hidup, sukses adalah prestasi.
Nilai
adalah tolok ukur prestasi suatu proses belajar, bekerja, berpikir dan
berusaha.Jadi belajar adalah sebuah proses perjalanan ,bila kehidupan kita
dilihat dari tahapan proses belajar, kita bisa membaginya menjadi dua proses
besar, yaitu belajar ingin tahu (belajar di kampus) dan belajar untuk sukses
(belajar didunia baru setelah lulus kuliah seperti bekerja dan berwirausaha).
Oleh sebab itu, jangan pernah berpikir terjadi hanya ketika duduk di bangku
kuliah. Itu sangat berbahaya, Sebab anda harus mempunyai siklus positif yang
diawali dari belajar mencoba dan terus
menocoba .Merujuk pada pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
untuk prestasi baik.
2.Belajar
bermimpi lalu mencoba sebagai langhkah awal sikap dan perilaku prestatif.
Banyak
yang ingin sukses disaat kuliah dan setelah lulus kuliah tapi dari sekian
banyak yang ingin sukses bila ditanyakan “apa langkah awal anda sebelum
sukses”. Impian (dream) dn berani bermimpi adalah langkah awal anda sebelum
sukses. Bayangkan bermimpi saja , anda tidak berani bahkan tidak pernah ,lallu
bagaimana anda bisa sukses .
2.4 Strategi untuk
Organisasi Wirusaha
A.
Memilih
Suatu Industri
Tidak
mengejutkan, bisnis kecil lebih lazim terdapat pada sejumlah industri tertentu
dibandingkan di industri lainnya. Kelompok industri utama yang mempunyai usaha
baru dan bisnis kecil yang berhasil adalah jasa, ritel, konstruksi, keuangan
dan asuransi, grosir, transportasi, dan manufaktur. Jelasnya, setiap kelompok
berebeda dalam kebutuhhannya akan karyawan, uang, bahan baku, dan mesin. Secara
umum, semakin banyak sumber daya yang dipierlukan oleh suatu industri, semakin
sulit untuk memulai suatu bisnis dan semakin kecil pula kemungkinan bahwa
industri tersebut didominasi oleh perusahaan kecil.
Jasa,
terutama karena memerlukan sedikit sumber daya, bisnis jasa merupakan segmen
perusahaan bisnis kecil yang tumbuh paling cepat. Di samping itu, tidak ada
kelompok industri lain yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi terhadap
waktu yang diinvestasikan selain dari industri jasa. Terakhir, jasa menarik
bagi tenaga- tenaga yang berbakat dalam inovasi yang dicirikan oleh banyak
perusahaan kecil.
Jasa
bisnis kecil berkisar dari kedai semir sepatu hingga agen penyewaan mobil, dari
penasihat perkawinan hingga perusahaan perangkat lunak, dari konsultan
akuntansi dan manajemen hingga pembawa
jalan anjing profesional. David Flanary, Richard Sorenson, dan Michael Holloway
baru-baru ini mendirikan perusahaan jasa telepon jarak jauh berdasarkan
Internet di Austin, Texas, yang disebut PointOne Telecommunications.
Ide
dasarnya diperoleh dalam suatu pertandingan tenis. Menurut Sorenson: “Kami
mulai bersemangat, memukul bola melampaui net, dan kemudian akhirnya kami
meletakkan raket kami dan pergi ke pinggir lapangan untuk membicarakan hal
tersebut.”
Ritel,
Bisnis Ritel menjual produk yang dibuat oleh perusahaan lain secara langsung
kepada konsumen. Terdapat ratusan jenis peritel yang berbeda, mulai dari toko
rambut palsu dan kedai yoghurt beku hingga dealer mobil dan toserba. Namun
demikian, biasanya orang yang memulai bisnis kecil lebih menyukai membuka toko
khusus—misalnya pakaian untuk pria berbadan besar atau kedai kopi—yang membuat
mereka memfokuskan sumber daya yang terbatas kepada segmen pasar yang sempit.
Kontrruksi,
Sekitarr 10 persen dari bisnis yang memiliki kurang dari dua puluh oang
karyawan bergerak dalam bidang kontruksi. Karena banyak dari pekerjaan
kontruksi merupakan proyek lokal yang relatif kecil, perusahaan konstruksi
lokal sering kali secara ideal cocok sebagai kontraktor. Banyak perusahaan
semacam ini dimulai dengan tenaga kerja terampil yang mulai bekerja pada oran
laing dan kemudian emutuskan untuk bekerja pada diri mererka sendiri. Contoh
yang umum dari perusahaan kontuksi kecil termasuk pembangunan rumah; pemasang
kayu; pemasang atap; pengecat; dan pemasang pipa, tukang listrik dan kontraktor
atap.
Keuangan
dan Asuransi, Tercatat sekitar 10 persen dari semua perusahaan yang memiliki
kurang dari dua puluh karyawan bergerak dalam bisnis keuangan dan asuransi.
Dalam banyak kasus, bisnis ini merupakan afiliasi dari dan/atau menjual produk
yang disediakan oleh perusahaan nasional yang lebih besar. Walau perubahan
peraturan industri perbankan telah mengurangi jumlah bank lokal kecil, bisnis
lain di sektor ini masih berkinerja cukup baik.
Grosir,
Pemilik bisnis kecil juga sering berkinerja dengan baik dalam usaha grosir,
sekitar 8 persen dari bisnis yang memiliki kurang dari dua puluh orang karyawan
adalah grosir. Bisnis grosir membeli produk dari perusahaan pembuat produk atau
produsen lain dan menjualnya kepada perusahaan ritel. Perusahaan grosir
biasanya membeli barang dalam jumlah banyakk dan menyimpannya di lokasi yang
nyaman bagi perusahaan ritel. Oleh karena itu, untuk suatu volume bisnis
tertentu, mereka memerlukan lebih sedikit karyawan dibandingkan perusahaan
manufaktur, perusahaan ritel, atau perusahaan penyedia jasa.
Transportasi,
Beberapa perusahaan kecil—sekitar 5 persen dari semua persahaan yang memiliki
kurang dari dua puluh orang karyawan—berkinerja baik di bisnis transportasi dan
bisnis yang berhubungan dengan transportasi.
Perusahaan semacam itu termasuk perusahaan taksi lokal dan perusahaan
limosine, perusahaan jasa penyewaaan pesawat terbang, dan operator tur. Sebagai
tambanhan, di banyak pasar yang lebih kecil, peruahaan bis dan maskappai
penerbangan lokal yang menyerahkan pemeliharaan peralatan lokal kepada bisnis
kecil.
Manufaktur,
Tidak seperti industri lainnya, manufaktur biasanya hanya dipunyai oleh bisnis
besar—dan ini bukannya tanpa alasan. Karena investasi dalam bidang manufaktur
biasanya memerlukan peralatan, energi, dan bahan baku mentah, sejumlah besar
uang biasanya diperlukan untuk memuai bisnis manufaktur. Manufaktur mobil,
misalnya, memerlukan miliaran dolar untuk investasi dan ribuan pekerja sebelum
mobil pertama berjalan di jalur perakitan. Tentu saja, persyaratan semacam itu
menghalangi sebagian besar individu.
Penelitian
menunjukkan bahwa biaya manufaktur sering kali turun ketika jummlah unit yang
produksi oleh orgaisasi meningkat. Hubungan antara biaya dan produksi ini
disebut skala ekonomis (economy of scale).
Organisasi kecil biasanya tidak dapat bersaing secara efektif atas dasar skala
ekonomi.
Yang
menarik, ketika teknologi dalam suatu industri berubah, hal itu sering kali
menggeser kurva ekonomi, sehingga menciptakan kesempatan bai orgtanisasi yang lebih
kecil. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur baja menurut sejarah didominasi
oleh beberapa perusahaan besar yang memiliki fasiitas besar. Contoth itu tida
berarti menyatakan bahwa tidak ada pemilik bisnis kecil yang berkinerja dengan
baik dalam indusutri manufaktur—sekitar 5 persen dari bisis yang memiliki
kurang dari dua puluh orang karyawan terlibat dalam beberapa aspek menufaktur.
Bahkan, bukan merupakan hal yang tidak biasa bagi manufaktur kecil untuk
berkinerja jauh lebih baik dari bisnis besar dalam industri yang didorong
inovasi seperti kimia, elektronik, mainan, dan perangkaat lunak komputer.
B.
Menekankan
Kompetensi Khusus
Mengidentifikasi
Ceruk di Pasar yang Mapan, Suatu oasar yang mapan (estabilished market) adalah
pasar di mana beberapa perusahaan besar bersaing meurut kriteria tertentu.
Sebagai contoh, sepajang dekade 1970-an beberapa perusahaan manufafktur
komputer yang terkenal, termasuk IBM, Digital Equipment, dan Hewlett-Packard,
bersaing menurut tiga kriteria produk: kemampuan komputasi, pelayanan, dan
harga. Selama bertahun-tahun, kemampuan kkomputasi dan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan-perusahaan ini terus meningkat, sementara hargta
(terutama relatif dengan kemampuan komputasi) terus turun.
Coba
lihat Apple computer dan komputer personal. Bagi Apple, kemudahan pengunaan,
bukan kemampuan komputasi, pelayanan, dan harga, merupakan dasar dari
persaingan. Apple menargetkan setiap manajer, setiap mahasiswa, dan setiap
rumah sebagai pemilikk dari suatu komputer personal.
Mengidentifikasi
Pasar Baru, Wirausahawan yang berasil juga unggul dalam hal meemukan pasar yang
sama sekali baru. Pennemuan dapat terjadi setidaknya dalam dua cara. Pertama,
seorang wirausahawan dapat memindahkan suatu produk atau jasa yang telah mapan
dalam satu pasar geografis ke suatu pasar kedua.
Kedua,
wirausahawan terkadang dapat menciptakan seluruh industri. Penemuan wirausaha
mengtenai proses penyalinan kertas kering dan semikonduktor telah menciptakan
industri baru yang sangat besar.
Keuntungan
Penggerak Pertama, Suatu keuntungan penggerak pertama (first mover advantage)
adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena telah mengeksploitasi suatu
kesempatan sebelum dilakukan perusahaan lain. Terkadang perusahaan besar
menemukan ceruk dalam pasar yang ada atau pasar baru tepat pada waktu yang sama
dengan perusahaan kecl untuk mengambil keuntungan dari keempatan.
Sebagai
contoh, bayak orgaisasi besar membuat keputusan dengan lambat karena
masing-masing lapisan hierarki haarus memberi persetujuan atas suatu tindakan
sebelum dapat diimplementasikan. Selain itu, organisasi besar tterkadang harus
merisikokan sejumlah besar aktiva mereka ketika mereka mengambil keunttungan
dari kesempatan baaru.
C.
Menulis
Rencana Bisnis
Ketika
seorang wirausahawan telah memilih suatu industri untuk terjun di dalamnya dan
menentukan kompetensi khusus mana yang akan ditekankan, pilihan ini biasanya
dimasukkan ke dalam suatu dokummen yang disebut rencana bisnis. Dalam suatu
recana bisnis (business plan) wirausahawan meringkas strategi bisnis dan
bagaimana strategi tersebut diimplementasikan. Tindakan untuk mempersiapkan
suatu rencana bisnis memaksa calon wirausaha untuk mengkristalkan pemikiran
mereka mengenai apa yang harus mereka lakukan dalam meluncurkan bisnis mereka
aar berhasil dan mewajibkan mereka untuk menjabarkan bisnis mereka pada kertas
sebelum menginvestasikan wakttu dan uang di dalamnya.
Rencana
terebut seharusnya mendeskripsikan kesesuaian antara kemampuan wirausahawan dan
persyaratan untuk memproduksi dan memasarkan
suatu produk atau jasa tertentu. Juga mendefinisikan strategi produksi dan
pmasaran, aspek hukum dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.
Rencana
bisnis tersebut seharusnya juga memperhitungkan sifat berurutan dari beerbagai
pengambilan keputusan strategis dalam bisnis kecil. Sebagai contoh,
wirausahawan tidak dapat memperkirakan pendapatan penjualan tanpa terlebi dahlu
meneliti pasar tannpa mencantumkan pemikiran semacam itu, tidaklah mungkin
dapat memperkirakan secara tepat ukuran suatu pabrik, toko, atau kantor atau
unuk menentukan seberapa banyak persediaan yang akan disimpan dan berapa banyak
karyawan yang akan di pekerjakan. Komponen penting lain dari keseluruhan
rencana bisnis adala perencanaan keuangan yang menerjemahkan semua aktivitas lain
dalam nilai dolar.
D.
Kewirausahawan
dan Manajemen Internasional
Terakhir,
sementara banyak orang menghubungkan manajemen internasional dengan bisnis
besar, banyak perusahaan yang lebih kecil juga melakukan ekspansi dan menemukan
kesempatan berkembang di negara asing. Sebagai contoh, Fuci Metals, suatu
perusahaan kecil tapi berkembang, membeli logam dari lokasi terpencil di
daerah-daerah seperi Siberia dan Afrika, kemudian menjualnya ke pembuat mobil
besar seperti Ford dan Toyota
2.5Struktur Organisasi Wirausaha
Dengan
strategi yang tepat dan rencana bisnis di tangan, wirausahawan kemudian dapat
merancang suatu struktur yang dapat mengubah visi rencana bisnis menjadi
kenyataan. Sebagai contoh, wirausahawan perlu mempertimbangkan rancangan
organisasi dan perlu mengembangkan dekskripsi pekerjaan, bagan organisasi, dan
sistem pengendalian manajemen.
A.
Memulai
Bisnis Baru
Perbibasa
Cina menyebutkan bahwa suatu perjalanan yang jaraknya ribuan mil dimulai dari
salah satu langkah. Ini juga berlaku dalam bisnis baru. Langkah pertama adalah
komitmen individual untuk menjadi seorang pemilik bisnis. Kemudian memutuskan
untuk memilih barang atau jasa yang akan ditawarkan—suatu proses yang berarti
menyelidiki industri dan pasar terpilih.
Membeli
Bisnis yang Ada,Setelah memilih suatu produk dan memastikan bahwa pilihan
mereka sesuai dengan keterampilan dan minat mereka sendiri, wirausahawan harus
memutuskan apakah akan membeli bisnis yang telah ada atau memulai dari nol.
Konsultan sering kali merekomendasikan pendekatan pertama. Sederhananya,
kemungkinannya lebih baik: jika berhasil, suatu bisnis yang telah berdiri telah
berdiri telah membuktikan kemampuannya untuk menarik konsumen dan menghasilkan
laba. Juga telah memiliki hubungan kerja dengan peminjam, pemasok, dan
komunitas.
Dimulai
dari Nol,Namun, beberapa orang lebih menyukai kepuasan yang timbul dari
menanamkan ide, memupuknya, dan membuatnya tumbuh menjadi suatu bisnis yang
kuat. Juga terdapat alasan praktis untuk memulai suatu bisnis yang menderita
efek dari kesalahan pemilik terdahulu. Pemilik juga bebas memilih peminjam,
peralatan, persediaan, lokasi, pemasok, dan pekerja, tidak terikat oleh
komitmen dan kebijakan dari pendahulu. Dari bisnis baru yang dimulai pada
dekade lalu, 64 persen dimulai dari nol.
B.
Mendanai
Bisnis Baru
Walau
pilihan mengenai bagaimana cara memulai suatu bisnis sangat penting, tidak akan
berarti kecuali jika seseorang pemilik bisnis baru dapat memperoleh uang untuk
mewujudkannya. Di antara sumber pendanaan yang semakin umum adalah keluarga dan
teman, tabungan pribadi, bank dan institusi peminjaman serupa lainnya,
investor, serta agen pemerintah. Instuisi peminjaman lebih mingkin membantu
mendanai pembelian bisnis yang ada daripada suatu bisnis baru karena resikonya
sudah diketahui. Individu yang memulai bisnis baru, di lain pihak, lebih
cenderung bergantung pada sumber dana pribadi mereka.
Sumber
Dana Pribadi,Menurut studi dari National Federation of Independent Business,
sumber dana pribadi pemilik, bukan pinjaman, merupakan sumber uang yang paling
penting. Termasuk uang yang dipinjam dari teman dan kerabat, sumber dana
pribadi mencapai dua pertiga dari semua uang yang diinvestasikan dalam bisnis
kecil baru dan setengah dari yang diinvestasikan dalam pembelian di bisnis yang
sudah ada.
Aliansi
Strategis, Aliansi strategis juga menjadi metode yang populer untuk mendanai
perkembangan bisnis. Ketika Steven dan Andrew Grundy memutuskan untuk
meluncurkan bisnis internet pertukaran CD yang disebut Spun.com, mereka hanya
memiliki sedikit modal dan memanfaatkan secara luas aliansi dengan perusahaan
lain.
Peminjam
Walau bank, investor independen, dan peminjam pemerintah memberikan pinjaman
yang lebih rendah untuk modal awal dibandingkan sumber dana pribadi pemilik,
pinjaman tersebut penting dalam banyak kasus.
Perusahaan
Modal Ventura, Perusahaan modal ventura (venture capital companies) adalah
kelompok investor kecil yang berusaha mendapatkan laba dari perusahaan yang
memiliki potensi pertumbuhan yang cepat. Sebagian besar perusahaan ini tidak
menjaminkan uang; mereka menginvestasikannya, memasok modal untuk mendapatkan
saham. Perusahaan modal ventura juga dapat meminta untuk menempatkan perwakilan
di dewan direksi.
Perusahaan
Investasi Bisnis Kecil, Melalui suatu pendekatan yang lebih seimbang terhadap
pilihan mereka dibandingkan perusahaan modal ventura, perusahaan investasi
bisnis kecil mencari laba dengan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki
potensi untuk berkemban dengan cepat.
Program
Pendanaan SBA, Sejak pendiriannya pada tahun 1953, SBA (Small Business
Administrasion—lembaga pendanaan untuk usaha kecil di AS) telah menawarkan
lebih dari dua puluh program pendanaan bagi bisnis kecil yang memenuhi standar
dalam ukuran dan independensi. Selain itu perusahaan yang memenuhi syarat
adalah perusahaan yang dimiliki oleh wirausaha yang tidak mampu mendanai
sendiri usahanya dengan alasan yang masuk akal. Karena hal ini dan larangan
lainnya, pinjaman SBA tidak pernah menjadi suatu sumber utama pendanaan bisnis
kecil. Sebagai tambahan, pemotongan anggaran di SBA telah mengurangi jumlah
perusahaan yang merasakan manfaat dari pinjaman tersebut. Akan tetapi, beberapa
program SBA saat ini menawarkan dana untuk peminjam yang memenuhi syarat.
Sebagai
contoh, melalui program pinjaman terjamin SBA, bisnis kecil dapat meminjam dari
peminjam komersial. SBA menjamin untuk membayat kembali 75 hingga 85 persen
dari jumlah pinjaman, yang tidak melebihi $750.000. Namun, terkadang baik
pinjaman dari bank maupun pinjaman SBA yang diinginkan tidak tersedia (mungkin
karena bisnis tidak dapat memenuhi persyaratan yang ketat).
Sebagian
besar dorong oleh ledakan bisnis Internet, baik modal ventura dan pinjaman
telah menjadi lebih mudah untuk diperoleh. Sebagian besar bisnis kecil,
misalnya, melaporkan bahwa pada umumnya semakin mudah untuk memperoleh pinjaman
dalam waktu sepuluh tahun terakhir. Tentu saja beberapa perusahaan teknologi
sering kali ditawarkan terlalu banyak modal ventura sehingga mereka menolak
sebagian tawaran modal tersebut untuk mempertahankan kepemilikan mereka.
C.
Sumber
Nasihat Manajemen
Pendanaan
bukan satu-satunya bidang di mana bisnis kecil membutuhkan pertolongan. Hingga
Perang Dunia II, misalnya, dunia bisnis meliputi beberapa peraturan, beberapa
pajak, beberapa catatan, beberapa pesaing besar, dan tidak ada komputer. Sejak
itu, kesederhanaan telah digantikan dengan kompleksitas. Saat ini, beberapa
wirausahawan dilengkapi dengan semua keterampialn bisnis yang mereka perlukan
untuk bertahan.
Dewan
Penasihat,Semua perusahaan bahkan yang secara hukum tidak memerlukan dewan
direksi, dapat memanfaatkan kemampuan pemecahan masalah dari dewan penasihat.
Oleh karena itu, beberapa bisnis kecil menciptakan dewan untuk memberikan
nasihat dan bantuan. Sebagai contoh, seorang dewan penasihat dapat membantu
seorang wirausahawan dalam menentukan cara terbaik untuk mendanai ekspansi
pabrik atau untuk memulai ekspor produk ke pasar asing.
Konsultan
Manajemen,Terdapat berbagai macam opini menyangkut nilai dari konsultan
manajemen—ahli yang membebankan biaya untuk membantu manajer menyelesaikan
masalah. Mereka sering kali berspesialisasi dalam satu bidang, seperti bisnis
internasional, bisnis kecil, atau manufaktur. Oleh karena itu, mereka dapat
membuat suatu pandangan yang objektif dan terlatih terhadap masalah dan
memberikan rekomendasi yang logis.
Seperti profesional lain, konsultan
seharusnya dipilih dengan hati-hati. Mereka dapat ditemukan melalui korporasi
yang telah menggunakan jasa mereka dan dapat memberikan referensi dan laporan
menhenai pekerjaan mereka. Tidak mengejutkan, mereka dapat menjadi sangat
efektif bila klien membantu (misalnya, dengan menyediakan jadwal dan usulan
tertulis mengenai pekerjaan yang dilakukan).
Small
Business Administration, Yang lebih penting dari peran pendanaannya adalah
peran SBA dalam membantu pemilik bisnis kecil untuk meningkatkan keterampilan
manajemen mereka. Adalah mudah bagi para wirausahawan untuk menghabiskan uang
dengan biijaksana.
Seorang pemilik bisnis kecil yang
memerlukan bantuan dalam memulai suatu bisnis baru dapat memperolehnya dengan
gratis melalui Service Corps of Retired Executives (SCORE). Semua anggota SCORE
adalah eksekutif-eksekutif yang sudah pensiun, dan semua bekerja secara
sukarela. Dalam program ini, SBA berusaha untuk memilih para ahli sesuai dengan
kebutuhan.
Seperti SCORE, program Active Corps of
Executives (ACE) dirancang untuk membantu bisnis kecil yang tidak mampu menyewa
konsultan. SBA merekrut sukarelawan ACE dari hampir semua industri. Semua
sukarelawan ACE saat ini terlibat dalam aktivitas yang berhasil, sebagian besar
karena mereka sendiri merupakan pemilik bisnis kecil.
Bakat dan keterampilan mahasiswa dan
pengajar di akademi dan unversitas adalah penting bagi Small Business Institute
(SBI). Di bawah bimbingan seorang profesor administrasi bisnis, mahasiswa yang
mencari ijazah lanjutan bekerja dengan pemilik bisnis kecil untuk membantu
memecahkan masalah tertentu seperti penjualan yang menurun atau biaya yang
meningkat.
Membentuk
Jaringan,Semakin banyak pemilik bisnis kecil yang memperoleh hal-hal yang
berharga ketika membentuk jaringan (networking)—bertemu satu sama lain secara
berkala untuk membahas masalah dan peluang dan, mungkin yang lebih penting,
mengumpulkan sumber informasi. Saat ini, organisasi itu tersebar di seluruh
Amerika Serikat untuk membantu jaringan bisnis kecil. Salah satu organisasi
tersebut Council of Smaller Enterprises of Cleveland, memiliki keanggotaan
total lebih dari sepuluh ribu pemilik bisnis kecil, jumlah terbesar di negara
ini.
D.
Waralaba
Lain
kali Anda mengemudi atau berjalan di sekeliling kota, carilah restoran McDonald’s,
Taco Bell, Subway, Denny’s, atau KFC; toko serba ada 7-Eleven atay Circle K;
kantor real estate RE/Max atau Coldwell Banker; motel Super 8 atau Ramada; toko
video Blockbuster; pusat pendidikan Sylvan Learning Center; pusat layanan mobil
Express Oil Change atau Precision Auto Wash; atau salon rambut Supercuts.
Persamaan apa yang dimiliki oleh bisnis-bisnis tersebut? Dalam banyak kasus
mereka merupakan operasi waralaba, beroperasi dengan lisensi yang dikeluarkan
oleh perusahaan induk kepada wirausahawan lokal yang memiliki dan mengelola
perusahaan mereka. Lisensi tersebut pada umumnya disebut perjanjian waralaba (franchising
agreements).
Seperti
yang telah ditemukan oleh calon pebisnis, persetujuan waralaba merupakan pintu
menuju kewirausahaan. Waralaba adalah suatu pengaturan yang mengizinkan
pemegang waralaba/franchisee (pembeli)
untuk menjual produk pemberi waralaba/franchiseer
(penjual, atau perusahaan induk). Oleh karena itu pemegang waralaba dapat
mengambil keuntungan dari menjual pengalaman dan keahlian perusahaan. Mereka
juga dapat berkonsultasi dengan pemilik waralaba untuk bantuan manajerial dan
finansial.
Sebagai
contoh, pemilik waralaba mungkin saja memasok pendanaan. Ia dapat memilih
lokasi toko, merundingkan masalah penyewaan bangunan, merancang toko, dan
membeli peralatan yang diperlukan. Ia dapat melatih karyawan dan manajer
pertama serta menyediakan kebijakan dan prosedur standar. Ketika bisnis dibuka,
pemilik waralaba dapat menawarkan penghematan dengan mengizinkan bisnis untuk
membeli dari lokasi pusat.
Waralaba
menawarkan banyak keuntungan baik bagi penjual maupun pembeli. Sebagai contoh,
memberi waralabamemperoleh keuntungan akses terhadap keterampilan manajemen
bisnis besar. Tidak seperti orang yang memulai dari nol, pemegang waralaba
tidak harus membangun suatu bisnis selangkah demi selangkah. Bahkan, bisnis
didirikan hampir dalam waktu satu malam.
Tentu
saja, memiliki suatu waralaba juga memiliki sejumlah kelemahan. Mungkin yang
paling signifikan adalah biaya pendirian. Pemegang waralaba juga memiliki
kewajiban yang berkelanjutan untuk mengkontribusikan presentase penjualan
kepada perusahaan induk. Membeli suatu waralaba juga melibatkan biaya tidak
berwujud. Untuk satu hal, pemilik bisnis kecil mengorbankan sejumlah kebebasan.
Pemegang waralaba McDonald’s tidak dapat mengubah cara pembuatan hamburger atau
milk shake.
Terakhir,
walau waralaba meminimalkan risiko, mereka tidak menjamin keberhasilan. Banyak
pemegang waralaba yang telah melihat investasi mereka—dan mimpi mereka—hilang
karena pemilihan lokasi yang buruk, biaya yang meningkay, atau kurangnya
komitmen yang berkelanjutan dari pemberi waralaba. Lebih lanjut, gambaran
terhadap kegagalan waralaba tampak rendah karena mereka tidak memasukkan
pemegang waralaba yang mengalami kegagalan yang dibeli kembali oleh perusahaan
waralaba induk.
2.5 Kinerja Organisasi
Wirausaha
Forrmulasi
dan implementasi dari suatu strategi yang efetkif memainkan peran dalam
mnentukan keelurhan kinerja suatu organisasi wirausaha. Bagian ini menjelaskan
bagaimana perusahaan wirausaha berevolusi dari waktu ke waktu dan atribut dari
perusahaan-perusahaan tersebut yang apatt meningkatkan kemungkinan untuk
berhasil.
A.
Tren
di Bisnis Baru
Ribuan
bisnis baru dimulai di Amerika Serikat setiap tahunnya. Beberapa faktor
berkontribusi pada bagian ini kami berfokus pada empat tren tersebut.
Kemunculan
E-Commerce, Jelas, tren paling signifikan dalam bisnis kecil adalah kemunculan
perdagangan elektrornik yang cepat. Karena Internet telah menyediakan cara baru
dalam melakukan bisnis, wirausahawan telah mampu menciptakan dan memperluas
binis baru dengan lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
Tentu saja, tampak seolah-olah bahwaa
de baru muncul hampir setiap hari. Andrew Beebe, misalnya, berhasil dengan
BigStep.com, sebuah web yang pada intinya menciptakan, menangani, an memelihara
situs web untuk bisnis dengan tujuh puluh lima klien bisnis kecil. Beebe
sebenarnya menyediakan jasa dasarnya secara gratis, akan tetapi menghasilkan
uang dengan menarik ongkos untuk layanan ekstra seperti tagihan konsumen.
Jebolan
dari Bisnis Besar, menarik untuk diperhatiikan bahhwa semakin bayak bisnis yang
dimulai oleh orang yang memilih untuk keluar dari perusahaan besar dan
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk bekerja bagi diri mereka
sendiri.pada bebearapa kasus, individu melihat ide baru yang hebat yang ingin
mereka kembangkan.
Kesempatan
untuk Minoritas dan Wanita, Disamping ekspatriat-ekspatriat bisnis besar,
semakin banyak bisnis kecil dimulai oleh kaum minoritas dan wanit. Misalnya
jumlah bisnis yang dimiliki oleh bangsa Afrika telah meningkat sebanyak 46
persen selama periode lima tahun tetrakhir dan sekarang berjumlah total sekitar
620.000 unit.
Serupa dengan itu, jumlah bisnis yang
dimiliki wanitajuga berkembbang psat.. saat ini terdapat 9,1 juta bisnis yang
dimiliki oleh wanita—sekitar 40 persen dari seuruh bisnis di Amerika Serikat,
jika digabungkan menghaslkanpendapatan hampir sebesar $4 triliun dalam satu
tahun—suatu peniingkatan sebesarr 132 persen sejak tahun 1992.
Tingkat
Bertahan Hidup yang Lebih Baik, Terakhir, lebih banyak orang yang terdorong
untuk menguji keterampilan mereka sebagai wirausahawan karena tingkat kegagalan
di antara bisnis kecil telah menurun di tahun-tahun belakangan ini. Selama
dekade 1960-an dan dekade 1970-an,
misalnya, kurang dari setengah dari semua usaha yang baru didirikan bertahan
lebh dari delapan belas bulan, hanya satu dari lima yang bertahan.
B.
Alasan
Kegagalan
Sayangnya,
63 persen dari semua bisnis baru tidak akan merayakan hari jadi mereka yang ke
enam. Kenapa? Salah satu faktor adalah inkompetensi manajerial atau manajer
yang tidak berpengalaman. Beberapa calon wirausahawan megasumsikan bahwa mereka
dapat berhasil mealui akal sehat, menilai berlebhan keahlian manajerial merea
sendiri atau berpikir bahwa kerja keras saja akan mengarah kepada keberhasilan.
Keacuhan juga dapat berkontribusi
terhadap kegagalan. Ketiga, sistem pengendalian yang efektif diperlukan untuk
mempertahankan suatu bisnis di jalurnya dan untuk memperingati wirausahawannya
akan masalah yang potnsial.
Terakhir,
modal yag tidak mencukuidapat betrkontrribusi pada kegagalan bisnis.
C.
Alasan
Keberhasilan
Kompetensi
manajerial betrontrirbusi dalam keberhasilan, kebetrhasilan pemilik bisnis baru
mungkin memerlukan kompetensi mengenai pelatihan atau pengalaman atau dengan
menggunakan keahlian orang lain. Nasib baik juga memainkan satu peran dalam
kebetrhasilan beberapa perusahaan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3
KESIMPULAN
Wirausahaadalah
orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual
kemudian dengan harga yang tidak pasti.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan
adalah:
1.
proses penciptaan sesuatu yang
berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan.
2.
Memikul resiko finansial, psikologi
dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan
pribadi.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan resiko
dari suatu bisnis. Seorang wirausahaan (entrepreneur) adalah seorang yang
terlibat dalam kewirausahaan. Secara umum,
wirausahaan memulai bisnis kecil. Bisnis kecil adalah suatu sumber penting dari
inovasi, menciptakan sejumlah pekerjaan, dan berkontribusi pada keberhasilan
bisnis besar.
Daftar Pustaka
DASAR-DASAR
KEWIRAUSAHAAN,PENERBIT ERLANGGA, Ir.Hendro,M.M.
MANAJEMEN,
PENERBIT ERLANGGA, Ricky W. Griffin.
Sudirman,
Dedi. 1999. Dasar-DasarManajemen. Bandung:CV. Armico
Tidak ada komentar:
Posting Komentar