KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Mengelola
Strategi dan Perencanaan Strategis” ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar dasar Manajemen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Rahayu
Kusumadewi M.Si selaku Dosen mata kuliah Dasar dasar manajemen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
kepada sumber sumber inspirasi makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan dan pengetahuan tentang mengelola strategi dan
perencanaan strategis bagi pembaca pada umumnya, serta bagi kami pada khusunya.
Kami
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik yang positif dan membangun
sangat kami harapkan sebagai bahan referensi kami untuk lebih baik lagi
kedepannya.
Terimakasih atas
perhatinnya dan mohon maaf jika kalau ada kesalahan kata dalam penulisan
makalah ini.
Bandung, 30 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
.............................................................................................................
1.1
Rumusan Masalah
........................................................................................................
1.2
Bab II
Hakikat Manajemen Startegis
....................................................................................
2.1
Menggunakan Analisis SWOT
Untuk Memformulasikan Strategi
.............................................................................
2.2
Memformulasikan Strategi Tingkat Bisnis
............................................................... 2.3
Mengimplementasikan Strategi Tingkat Bisnis
........................................................ 2.4
Memformulasikan Strategi
Tingkat Korporasi
........................................................ 2.5
Mengimplementasikan Strategi
Tingkat Korporasi
................................................. 2.6
Bab III
Penutup .........................................................................................................................
3.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didirikan pada tahun 1895 oleh seorang imigran Jerman bernama Ignaz
Schwinn, perusahaan ini memimpin pasar sepeda di Amerika Serikat untuk beberapa
tahun. Pada tahun 1960-an, satu dari empat sepeda
yang terjual di AS adalah Schwinn. Menjelang akhir tahun 1980-an, perusahaan
tampak akan jatuh. Antara tahun 1989 dan 1992, perusahaan mengalami kerugian
sebesar 50 juta dollar . manajemen puncak mencari mitra luar untuk
menyelamatkan perusahaan, tetapi presiden Edward Schwinn, cicit pendiri, enggan
menyerahkan penguasaannya.
Apa yang salah? Bagaimana sebuah perusahaan yang sukses dapat jatuh seperti
ini? “Schwinn tidak pernah mengeluarkan uang untuk penelitian dan pengembangan
atau perencanaan jangka panjang...Dan mereka tidak pernah ambil bagian dalam
persaingan secara serius,” jelas seorang pedagang sepeda. “Kecuali nama, mereka
sebenarnya tidak memiliki apapun untuk dijual.”pernah suatu kali, ketika
ditanya mengenai persaingan perusahaan, manajemen Schwinn menanggapi, “Kita
tidak mempunyai persaingan. Kita adalah Schwinn.”
Komentar tersebut menunjukkan mengapa manejer-manajer perusahaan yang
menjalankan bisnis sekarang harus mengelola perusahaan secara strategis. Mereka
tidak dapat membuat keputusan hanya dengan mendasarkan pada aturan-aturan yang
sudah ada, kebijakan-kebijakan lama, atau perhitungan-perhitungan sederhana
untuk tren sekarang. Seharusnya, mereka melihat masa yang akan datang untuk
merencanakan tujuan organisasi secara luas, memulai strategi dan menetapkan
kebijakan-kebijakan. Mereka harus meningkatkan pelatihan dan pengalaman dalam
hal fungsional dan operasional seperti akuntansi pemasaran, produksi atau
keuangan, dan memperoleh gambaran secara menyeluruh.
Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat,
muncul sebagai respon atas meningkatnya pergelokan lingkungan. Bidang ilmu ini
melihat pengelolaan perusahaan secra menyeluruh dan berusaha menjelaskan
mengapa beberapa perusahaan berkembang dan maju dengan pesat, sedang yang
lainnya tidak maju dan akhirnya bangkrut. Ciri khusu manajemen strategis adalah
penekanan pada pengambilan keputusan strategis. Tidak seperti
keputusan-keputusan yang lain, keputusan strategis berhubungan dengan masa yang
akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan
mempunyai tiga karakteristik yaitu, Rare, Consequential, Directive.
Karakteristik tersebut membuat risiko manajemen strategis menjadi sangat
tinggi. Sebagai contoh, keputusan strategi Sear, Roebuck dan Company setelah
Perang Dunia II, mengembangkan cara penjualan dari katalog penjualan ke toko
eceran dan menjanjikan laba yang tinggi untuk beberapa tahun.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa itu Manajemen Strategis?
2.
Bagaimana Menggunakan Analisis SWOT untuk
Memformulasikan Strategi?
3.
Bagaimana Memformulasikan Strategi Tingkat Bisnis?
4.
Bagaimana Mengimplementasikan Strategi Tingkat Bisnis?
5.
Bagaimana Memformulasikan Strategi Tingkat Korporasi?
6.
Bagaimana Mengimplementasikan Strategi Tingkat
Korporasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manajemen Strategis
1.Pengertian
Manajemen Strategis
Manajemen Strategis adalah proses manajemen yang komprehensif
dan berkelanjutan yang ditujukan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi yang efektif; hal ini merupakan sebuah cara untuk menanggapi peluang
dan tantangan bisnis. Selain itu manajemen strategis merupakan serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang. Manajemen strategis sebgai suatu bidang ilmu menggabungkan
kebijakan bisini dengan lingkungan dan tekanan strategis.
2.
Komponen Strategi
Secara umum, strategi yang disusun
dengan baik meliputi tiga bidang: kompetensi unggulan, ruang lingkup, dan
alokasi sember daya. Kompetensi unggulan
(distinctive competence) adalah sesuatu yang dapat dilakukan dengan sangat
baik oleh organisasi. Kompetensi unggulan dati The Limited adalah kecepatannya
dalam memindahkan persediaan, The Limited bergantung pada kompetensi unggulan
ini untuk tetap unggul dabanding para pesaingnya.
Ruang
lingkup (scope) ketika diterapkan
oada strategi, ruang lingkup merinci rentang pasar di mana suatu organisasi
akan bersaing. Hershey Foods telah membatasi ruang lingkup pada bisni permen,
ditambah yang berhubungan dengan makanan. Sebaliknya, pesaing terbesarnya
mengadopsi ruang lingkup pada makanan hewan dan industri elektronik. Sedangkan
sejumlah organisasi, yang disebut konglomerat, bersaing di dalam puluhan atau
bahkan ratusan pasar.
Alokasi
sumber daya Bagaimana organisasi akan mendistribusikan sumber dayanya di
antara bidang-bidang yang menjadi lahan persaingan. General electrik,misalnya
menggunakan laba untuk berinvestai dalam bisnis baru di Eropa. Alternatifnya,
perusahaan mungkin dapat memilih untuk berinvestasi diberbagai industri.
Pilihan yang dibuat mengenai di mana dan berapa banyak yang akan diinvestasikan
merefleksikan persoalan alokasi sumber daya.
3. Jenis
Alternatif Strategi
Sebagian besar bisnis di masa
sekarang juga mengembangkan strategi pada dua tingkat yang berbeda. Yaitu :
I.
Strategi tingkat bisnis (business-level strategy) adalah sreangkaian strategi
alternatif yang dipilih organisasi pada saat ia berbisnis dalam industri atau
pasar tertentu. Aternatif semacam itu membantu organisasi untuk memfokuskan
usaha persingannya dalam setiap industri atau pasar pada suatu target. Startegi
bisni, disebut juga strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi,
dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan
dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
II. Strategi tingkat korporasi (corporate-level
strategy) adalah
serangkaian alternatif startegi yang dipilih organisasi pada saat organisasi
mengelola operasinya secara simultan di beberapa industri atau beberapa pasar.
Strategi korporasi menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai
sikap perusahaaan secra umum terhadap arah pertumbuhan dan manejemen berbagai
bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
4. Formulasi dan Implementasi Strategi
Formulasi strategi (strategy
formulation) adalah serangkaian proses yang terlibat dalam penciptaan
atau penentuan strategi organisasi, sementara implementasi strategi (strategy
implementation) adalah metode yang digunakan untuk
mengoperasionalisasikan atau melaksanankan strategi dalam organisasi.salain itu
implementasi strategi juga merupakan proses dimana manajemen mewujudkan
strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran,
dan prosedur. Perbedaan utama antar kedua hal tersebut sejalan dengan
perbandingan antara isi dengan proses: tahap formulasi menentukan isi strategi,
dan tahap implementasi berfokus pada bagaimana strategi dicapai.
Terkadang proses memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi merupakan proses yang rasional, sistematis, dan
direncanakan dan sering kali disebut sebagai strategi terencana (deliberate
strategy) yaitu suatu rencana yang dipilh dan diimplementasikan untuk
mendukung tujuan tertentu.
2.2 Menggunakan
Analisis SWOT untuk Memformulasikan Strategi
SWOT
adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dana threats (ancaman). Analisis SWOT adalah evaluasi
atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan. Dalam
analisis SWOT, strategi terbaik untuk mencapai misi suatu organisasi adalah
dengan(1) mengeksplotasi peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat
yang sama (2) menetralisasikan ancamannya dan (3) mengindari atau memperbaiki
kelemahannya.
Mengevaluasi
Kekuatan Organisasi
Kekuatan
organisasi (organizational strengths)
adalah keahian dan kemampuan yang menyebabkan suatu organisasi mampu menyusun
dan mengimplementasikan strateginya. Sears, misalnya, memiliki suatu jaringan
di seluruh negeri yang terdiri dari karyawan pelayanan yang terlatih yang
memperbaiki peralatan Sears. Jane Thompson, seorang eksekutif Sears, menyusun
suatu rencana untuk mengkondisikan jasa perbaikan dan peningkatan rumah di
seluruh negara di bawah merek Sears yang terkenal daan mempromosikannya sebgai
suatu operasi perbaikan umum untuk semua perlaatan, tidak hanya untuk peralatan
yang dibeli dari Sears. Oleh karena itu, perusahaan memanfaatkan kemampuan yang
ada dan kekuatan namanya untuk meluncurkan suatu operasi baru.
Kekuatan
Organisasi Umum kekuatan umum (common strength) adalah kemampuan organisasional yang dimiliki oleh
sejumlah perusahaan yang bersaing. Sebagai contoh, semua studio film Hollywood
yang besar memiliki kekuatan umum yang sama dalam pencahayaan, perekeman suara,
rancangan lokasi dan kostum, serta rias wajah. Keseimbangan persaingan
(competitive parity) muncul ketika sejumlah besar perusahaan yang bersaing
dapat mengimplementasikan strategi yang sama. Oleh karena itu, suatu perusahaan
film yang hanya mengeksploitas kekuatan umumnya dalam memilih dan
mengimplementasikan strategi tidak mungkin melangkah jauh dari kinerja
rata-rata.
Kompetensi
Unggulan suatu kompetensi unggulan adalah sesuatu kekuatan
yang dimiliki oleh hanya sejumlah kecil perusahaaan yang saling bersaing.
Kompetensi unggulan jarang ditemukan dianatara serangkaian pesaing. Industrial
Light and Magic (ILM) milik George Lucas, misalnya, telah membawa seni
sinematik dari special effect ke
dalam tingkatan yang baru. Beberapa special
effect ILM tidak dapat diproduksi oleh perusahaan lain; oleh karena itu special effect yang jarang tersebut
merupakan kompetensi unggulan ILM.
Peniruan
Kompetensi Unggulan suatu organisasi yang memiiki kompetensi
unggulan dan mengekploitasinya dengan menggunakan strategi yang dipilhnya dapat
diharapkan untk memperoleh suatu keunggulan kompetitif dan kinerja ekonomi di
atas normal. Penirian strategi
(startegic imitation) adalah praktik duplikasi kompetensi unggulan
perusahaan lain dan oleh karena itu membutuhkan pengimplementasian strategi
yang berharga. Keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan (sustained competitive advantage) adalah sebuah
keunggulan kompetitif yang tetap ada setelah semua usaha peniruan strategi
telah berhenti.
Mengevaluasi Kelemahan Organisasi
Kelemahan organisasi (organizational weakness) adalah
sesuatau kekurangan ata kegagalan yang membuat organisasi tidak dapat memilih
dan mengimplementasikan strategi yang mendukung misinya. Ada dua cara inti
untuk mengatasi kelemahan, pertama, organisasi mungkin perlu untuk melakukan
investasi utnuk memperoleh kekuatan yang diperlukan dalam mengimplemantasikan
strategi yang mendukung misinya. Kedua, organisasi mungkin perlu untuk
memodifikasi misinya sehingga mis organisasi tersebut dapat tercapai dengan
keahlian dan kemampuan yang sudah dimiliki organisasi.
Organisasi
yang gagal baik untuk mengakui atau mengatasi kelemahan mereka lebih mungkin
untuk mengalami competitive disadvantage.
Organisasi memiliki suatu competitive disadvantage pada saat ia tidak
mengimplementasikan strategi yang bagus yang diimplementasikan oleh organisasi
pesaing. Organisasi dengan suatu competitive
disadvantage hanya dapat mencapai tingkat kinerja di bawah rata-rata.
Mengevaluasi Suatu Kesempatan dan
Ancaman Organisasi
Apabila evalusi kekuatan
dan kelemahan memusatkan perhatian pada pekerjaan internal dari suatu
organisasi, maka evaluasi peluang dan ancaman memerlukan analisis dari
lingkungan organisasi. Peluang
organisasi (organizational opportunities) adalah bidang-bidang yang mungkin
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Ancaman
organisasi (organizational threats) adalah bidang dalam lingkungan yang
berpotensi utnuk meningkatkan kesulitan organisasi dalam berkinerja pada
tingkat yang lebih tinggi.
2.3
Memformulasikan
Strategi Tingkat Bisnis
Tiga skema klasifikasi yang penting
adalah strategi generik Porter, tipologi Miles dan Snow, dan strategi
berdasarkan siklus hidup produk.
Strategi
Generik Porter
Organisasi yang menerapkan suatu startegi diferensiasi (differentiation strategy) berusaha
untuk membedakan dirinya sendiri dari kompetitornya melalui kualitas produk
atau jasanya. Perusahaan yang berhasil mengimplementasikan sautu strategi
diferensiasi dapat membebankan harga yang lebih tinggi dibandingkan
kompetitornya karena konsumen bersedia membayar lebih untuk memperoleh nilai
ekstar yang mereka persepsikan.
Strategi
kepemimpinan biaya keseluruhan (overall
cost leadership strategy) staretgi di mana organisasi berusah untuk
memperoleh keunggulan kompetitif dengan cara menekan biayanya di bawah biaya
kompetitif. Dengan mempertahankan biaya tetap rendah, organisasi dapt menjual
produknya dengan harga rendah dan masih menghasilkan laba. Timex menggunakan
strategi kepemimpinan biaya keseluruhan. Selama beberapa dekade perusahaan
tersebut telah berspesialisasi dalam membuat jam tangan yang sederhana dengan
biaya rendah untuk pasar massal.
Strategi
fokus (fokus Startegy) startegi
di mana oganisasi berkonsentrasi pada pasr regional tertentu, jalur produk
tertentu, atau kelompok pembeli tertentu. Strategi ini dapat berupa suatu fokus
diferensiasi, di mana perusahaan mmbedakan biaya keseluruhan, di mana
perusahaaan membuat dan menjual produknya dengan harga rendah dipasar fokus.
Tipologi
Miles dan Snow
Klasifikasi kedua dari pilihan
startegi di kembangkan oelh Raymond Miles and Charles Snow. Para penulis ini
menyebutkan bahwa strategi tingkat bisnis pada umumnya berada dalam satu dari
empat kategori:prospector, defender,
analyzer, dan reactor Setiap strategi tersebut. Tentu saja, bisnis yang
berbeda dalam perusahaan yang sama mungkin menerapkan strategi yang berbeda.
Strategi
penggagas strategi di mana perusahaan secara konstan mencari pasar dan
peluang baru dan berorientasi terhadap
pertumbuhan dan pengambilan risiko. Strategi
bertahan suatu strategi di mana perusahaan berkonsentrasi pada upaya untuk
melindungi pasarnya saat ini, mempertahankan pertumbuhan yang stabil, dan
melayani konsumen yang telah ada. Strategi
penganalisis strategi di mana perusahaan berusaha utnuk memperthanakan
bisnisnya di saat ini dan menciptakan kesempatan pasar baru. Terakhir strategi pereaksi startegi di man
perusahaan tidak memiliki pendekatan startegi yang konsisten.
Strategi
Berdasarkan Siklus Hidup Produk
Siklus
hidup produk (produk life cycle) adalah suatu model yang menunjukkan
bagaimana volume penjualan dapat berubah selam hidup suatu produk. Dalam tahap perkenalan (introduction stage) ini,
permintaan mungkin sangat tinggi dan terkadang melebihi kemampuan perusahaan
untuk memasok produk. Manajer perlu memusatkan usaha peusahaan untuk membuat
produk masuk ke dalam pasar tanpa mengorbankan kualitas. Mengelola pertumbuhan
dengan memperkerjakan karyawan baru serta mengelola pesedian dan arus kas juga
merupakan perhatian dalam tahap ini.
Selama tahap
pertumbuhan (growth stage), lebih banyak perusahaan yang mulai
memproduksi produk tersebut, dan
penjualan terus tumbuh. Persoalan manajemen yang penting meliputi memastikan
kualitas dan pengiriman serat mulai mendiferensiasikan produk organisasi dari
produk kompetitor. Masuknya kompetitor ke industri selama tahp pertumbuhan
mungkin mengancam keunggulan kompetitif perusahaan; oleh karena itu, strategi
untuk memperlambat masuknya kompetitor adalah penting.
Selama tahap kematangan (mature stage) ini,
keseluruhan pertumbuhan permintaan untuk suatu produk mulai menurun dan jumlah
perusahaan baru yang memproduksi produk tersebut mulai menurun. Jumlah perusahaan
yang ada memproduksi produk tersebut juga mungkin mulai menurun. Periode
kematangan ini penting jika suatu organisasi ingin bertahan dalam jangka
paanjang.
Dalam
tahap penuruna (decline stage), permintaan utnuk produk atau teknologi
menurun, jumlah organisasi yang memproduksi produk tersebut merosot, dan total
penjualan juga merosot. Organisai yang gagal mengantisipasi tahap penurunan
dalam tahap awal siklus hidup mungkin akan bangkrut. Organisasi yang
mendiferensiasikan produknya, mempertahankan agar biaya tetap rendah, atau
mengembangkan produk atau jasa baru mungkin akan baik-baik saja selama tahap
ini.
2.4 Mengimplementasikan
Strategi Tingkat Bisnis
Untuk mengimplementasikan strategi
bisnis secara efektif, manger harus mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai fungsi yang berbeda.
Mengimplementasikan
Strategi Generik Porter
Diferensiasi
dan kepemimpinan biaya masing-masing dapat diimplementasikan melalui fungsi
organisasi dasar berikut.
Strategi
Diferensiasi secara umum, untuk mendukung diferensiasi, pemasaran dan
penjualan harus menekankan pada kualitas yang tinggi, citra bernilai tinggi
dari produk atau jasa organisasi.
Fungsi akuntansi dan keungan dalam
suatu bisnis yang mengimplementasikan suatu strategi diferensiasi adalah untuk
mengendalikan arus dana tanpa mengurangi kreativias yang diperlukan dalam
mengembangkan produk dan jasa baru secara konstan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Jika menelusuri dan mengendalikan arus uang menjadi lebih penting
dibanding menentukan bagaiman cara paling baik untuk menghabiskan uang dan
sumber daya dalam memenuhi kebutuhan konsumen, maka tidak akan ada
organisasi,baik perusahaan berteknologi tinggi maupun perancang busana, yang
akan mampu mengimplementasikan strategi diferensiasi dengan efektif.
Budaya perusahaan yang
mengimplementasikan strategi diferensiasi, seperti fungsi lain perusahaan, juga
harus menekankan kreativitas, inovasi, dan respon terhadap kebutuhan konsumen.
Strategi
Kepemimpinan Biaya Keseluruhan untuk mengandung kepemimpinan biaya,
pemasaran dan penjualan lebih memfokuskan pada atribut produk dan bagaiman cara
atribut produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang
rendah biaya dan efektif. Organisasi ini lebih mungkin untuk terlibat dalam
iklan. Sepanjang usaha ini, penekanan dilakukan pada nilai yang disediakan pleh
produk organisasi untuk harga, dibandingkan pada fitur spesial dari produk atau
jasa.
Budaya organisasi yang mengimplementasikan
strategi kepemimpinan harga cenderung memfokuskan peningkatan efisiensi pada
manufaktur, penjualan, dan fungsi bisnis lainnya.
2.5
Memformulasikan Strategi Tingkat Korporasi
Keputusan mengenai bisnis mana,
industri mana, dan pasar mana yang akan dimasuki oleh suatu organisasi, dan
bagaimana mengelola bisnis yang berbeda tersebut, didasrkan pada startegi
korporasi suatu organisasi.
Diversifikasi
(diversification) adalah jumlah bisnis yang berbeda di mana organisasi terlibat
dan sejauh mana bisnis-bisnis tersebut berhubungan saty sama lain. Terdapat tiga jenis strategi
diversifikasi yaitu :
Strategi Produk Tunggal
Strategi produk tunggal adalah
strategi di mana organisasi hanya membuat satu jenis produk atau jasa dan
menjualnya dalam pasar geografis tunggal. Strategi produk tunggal memiliki satu
kekuatan utama dan satu kelemahan utama. Dengan mengkonsentrasikan usahanya
secara penuh pada satu produk dan pasar, suatu perusahaan lebih mungkin untuk
sangat berhasil dalam manufaktur dan pemasaran produk. Karena perusahaan telah
mempertaruhkan kelangsungannya pada satu produk tunggal, organisasi tersebut
bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa produk tersebut berhasil.
Diversifikasi yang Berhubungan
Diversifikasi yang berhubungan adalah
Strategi di mana organisasi beroperasi dalam beberapa bisnis, industri atau
pasar yang berbeda yang saling terkait dalam beberapa hal.
Dasar dari Hubungan organisasi menghubungkan bisnis, industri, atau pasar mereka yang
berbeda dengan cara yang berbeda. Dasar Hubungan Upaya Mengimplementasikan
Diversifikasi yang Berhubungan perusahaan yang mengimplementasikan
diversifikasikan yang berhubungan dapat melakukan hal tersebut dengan
menggunakan sejumlah dasar hubungan. Empat dasar hubungan empat dasar yang
seringkali digunakan dalam diversifikasi adalah teknologi yang serupa, distribusi
dan pemasaran, nama merek yang sama, dan konsumen yang sama.
Keunggulan dari Diversifikasi yang
Berhubungan menerapkan startegi diversifikasi yang berhubungan memiliki tiga
keunggulan. Pertama, strategi tersebut mengurangi ketergantungan organisasi terhadap
satu aktivitas bisnisnya dan oleh karena itu mengurangi resiko ekonomi.
Kedua,
dengan mengelola bebrapa bisnis pada waktu yang bersamaan, organisasi dapat
mengurangi biaya overhead yang dihubungkan dengan mengelola satu bisnis.
Ketiga, diversifikasi yang berhubungan membuat suatu organisasi dapat
mengeksploitasi kekuatan dan kemampuannya di lebih dari satu bisnis.
Diversifikasi yang Tidak Berhubungan
Diversifikasi yang tidak berhubungan
adalah Strategi di mana organisasi mengoprasikan bisnis berganda yang secara
logika tidak saling berhubungan satu sama lain.
Secara
teori, diversifikasi yang tidak berhubungan memiliki dua keunggulan. Pertama,
bisnis yang menggunakan strategi ini harus memiliki kinerja yang stabil dari
waktu ke waktu. Selama periode tertentu jika beberapa bisnis yang dimiliki oleh
organisasi berada dalam siklus penurunan, yang lainnya mungkin berada pada
suatu siklus pertumbuhan. Diversifikasi yang tidak berhubungan juga dianggap
memiliki keunggulan dalam alikasi sumber daya.
Kedua,
karena perusahaan yang mengimplementasikan diversifikasi yang tidak berhubungan
gagal untuk mengeksploitasi sinergi yang penting, maka perusahaan tersebut
memiliki competitive disadvantage
dibandingkan dengan organisasi yang menggunakan diversifikasi yang berhubungan.
Hampir
semua oragnisasi telah mengabaikan diversifikasi yang tidak berhubungan sebagai
tingkat korporasi. Perusahaan besar yang tidak berkonsentrasi pada serangkaian
bisnis inti pada akhirnya telah diakuisisi oleh perusahaan lain dan kemudian
terpecah. Penelitian menyatakan bahwa organisasi-organisasi semacam itu
sebenarnya lebih berharga ketika terpecah menjadi potongan-potonagn kecil dari
pada ketika mereka bersatu.
2.6 Mengimplementasikan
Startegi Tingkat Korporasi
Menjadi Suatu Perusahaan yang
Terdiversifikasi
Sebagian besar organisasi tidak diawali dengan
menjadi organisasi yang terdiversifikasi secara menyeluruh. Organisasi mulai
beroprasi dalam suatu bisnis tunggal, menerapkan suatu strategi tingkat bisnis
tertentu.
Perkembangan Internal dari Produk
Baru Bebrapa
perusahaan berdiversifikasi dengan cara mengembangkan produk dan jasa baru di
dalam batasan operasi tradisional bisnis perusahaan.
Penggantian Para Pemasok dan Kosumen Perusahaan juga dapat menjadi
terdiversifikasi dengan cara mengganti pemasok dan konsumen lama mereka.
Perusahaan yang berhenti membeli pasokan dari perusahaan lain dan mulai
menyediakan sendiri pasokannya telah terdiversifikasi melalui Integrasi Vertikal Mundur (backward vertical integration)
organisasi memulai aktivitas bisnis yang sebelumnya dilaksanakan oleh
pemasoknya dan Integrasi Vertikal Maju (forward vertical integration)
organisasi berhenti menjual kepada satu konsumen dan malahan menjual konsumen
kepada konsumen dari konsumennya tersebut.
Marger dan Akulasi Cara lain yang umum bagi bisnis untuk
berdiversifikasi adalah melalui marger dan akulasi-yaitu melalui pembelian
organisasi lain. Marger ialah
pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain yang memiliki ukuran yang
kira-kira sama sedangkan akuisisi
yaitu pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain yang lebih besar.
Mengelola Diversifikasi
Bagaimanapun
, organisasi yang mengimplementasikan diversifikasi-baik melalui perkembangan
internal, integrasi vertikal, atau marger dan akuisisi- harus memonitor dan
mengelola strateginya. Teknik Manajemen
Portofolio yaitu metode yang digunakan oleh organisasi yang
berdiversifikasi untuk membuat keputusan mengenai bisnis apa yang akan dimasuki
dan bagaimana mengelola bisnis berganda tersebut untuk memaksimalkan kinerja
korporasi. Dua teknik manajemen portofolio adalah matriks BCG dan Layar Bisnis
GE.
Matriks BCG yaitu Metode dalam mengevaluasi
bisnis relatif terhadap tingkat pertumbuhan dari pasar bisnis dan pangsa
organisasi dalam pasar.
Layar Bisnis GE yaitu Metode untuk mengevaluasi
bisnis dalam dua demensi : (1) daya tarik Industri dan (2) posisi
persaingan;secara umum, semakin menarik suatu industri dan semakin kompetitif
posisinya, semakin banyak organisasi harus berinvestasi dalam suatu bisnis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi adalah rencana
lengkap untuk mencapai tujuan Organisasi. Jadi manajemen strategi dapat
diartikan sebgai proses yang lengkap dan berkelanjutan yang ditujukan untuk
memformulasikan dan mengimplementasikan startegi yang efektif.
Strategi yang efektif berkaitan dengan
tiga persolan organisasi: kompetensi, ruang lingkup, dan alokasi sumber daya.
Sebagian besar perusahaan memiliki baik strategi tingkat bisnis maupun strategi
tingkat korporasi.
Strategi tingkat bisnis adalah rencana yang
digunakan oleh organisasi untuk melakukan bisnis di suatu industri atau di
suatu pasar tertentu.Implementasi strategi pada tingkat bisnis mengambil tempat
dalm bidang-bidang pemasaran, penjualan, akuntansi dan keuangan, serta
manufaktur.
. strategi
tingkat korporasi adalah rencana yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola
operasinya di beberapa bisnis. Implementasi strategi pada tingkat korporasi
mengatasi dua persoalan: bagaimana organisasi akan mengatasi dua persoalan:
bagaiman organisasi akan melangkah untuk mencapai diversifikasi dan bagaimana
cara organisasi dikelola ketika organisasi telah terdiversifikasi
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky. Manajemen. Erlangga. Jakarta: 2004
Hunger, J David. Manajemen Strategis. PT Andi . Yogyakarta: 2001.
Wheelen, Thomas L . Manajemen Planning . PT Andi. Yogyakarta:2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar