Kata
Pengantar
Bismillahirohmanirohim,
Puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Alloh SWT,bahwasan-Nya kita dapat menyelesaikan makalah “Macam-macam
Indikator Akhlaq”. Dalam penyusunan makalah ini,kami mengalami beberapa
hambatan dalam penyusunan makalah. Namun atas bimbingan dari berbagai
pihak,akhirnya kita dapat menyelesaikan makalah tentang “ Macam-macam Indikator
Akhlaq ”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami selama
melaksanakan pembuatan makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan nya.Semoga makalah ini berguna bagi kami
umumnya dan bagi pembaca semua.
Bandung,
30 September 2015
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................
A.
Latar Belakang................................................................................
B.
Rumusan masalah...........................................................................
C.
Tujuan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
.................................................................................
A.
Pembagan Akhlak
........................................................................
B.
Macam-Macam Akhlak
...............................................................
C.
Hikmah Mempelajari Ilmu Akhlak
.............................................
D.
Indikator Akhlak
..........................................................................
1.
Baik Dan Buruk Menurut Menurut Agama............................
2.
Indikator Akhlak Terpuji Dalam Filsabat ..............................
3.
Indikator Akhlak Baik Dan Buruk Dalam Ilmu .....................
4.
Indikator Akhlak Perspektif Budaya .......................................
BAB III PENUTUP
...........................................................................................
Kesimpulan
..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Allah menciptakan manusia bermacam-macam dan dengan
alasan, tujuan dan manfaat tersendiri, tak terkeuali manusia. Allah menciptakan
manusiasebagai makhluk yang sempurna juga tak luput dari kesalahan yang juga
merupakan salah satu dampak dari beragamnya akhlak.
Dengan demikian, sudah seharusnya kita selaku manusia mengetahui
dan memahami macam-macam akhlak agar dengan keberagamannya dapat menyatukan
seluruh umat islam. Allah pun mengutus rosululloh kedunia fana ini untuk
menyempurnakan akhlak manusia.
- Rumusan masalah
1. Ada berapakah pembagian akhlak?
2. Ada berapakah macam-macam akhlak?
3. Apakah hikmah mempelajari ilmu akhlak?
4. Apa sajakah indikator akhlak?
- Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pembagian akhlak
2. Mengetahui dan memahami macam-macam akhlak
3. Mengetahui dan memahami hikmah mempelajari ilmu akhlak
4. Mengetahui dan memahami indikator akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembagian
Akhlak
Secara umum akhlak dalam
perspektif ilmu dibagi menjadi beberapa macam , yaitu :
1. Akhlak
Falsafi atau akhlak teoritik yaitu akhlak yang menggali kandungan al-qur’an dan
As-sunnah secara mendalam,rasional untuk dirumuskan sebagai teori dalam
bertindak.
Akhlak falsafi juga mengompromikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam al-qur’an dan as-sunnah dengan pemikiran pemikiran filosofis dan pemikiran sufistik. Amir Syukur menyatakan bahwa akhlak falsafi cenderung mengedepankan pemahaman filosofis tentang berbagai teori yang mengandung rumusan tentang konsep-konsep pergaulan manusia dengan sesama manusia dan komunikasi dengan Alloh Swt.
Akhlak falsafi juga mengompromikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam al-qur’an dan as-sunnah dengan pemikiran pemikiran filosofis dan pemikiran sufistik. Amir Syukur menyatakan bahwa akhlak falsafi cenderung mengedepankan pemahaman filosofis tentang berbagai teori yang mengandung rumusan tentang konsep-konsep pergaulan manusia dengan sesama manusia dan komunikasi dengan Alloh Swt.
2. Akhlak
Amali atau akhlak praktis yaitu dalam arti yang sebenarnya, berupa perbuatan,
sedikit bicara dan banyak bekerja.
Akhlak Amali tidak banyak mengumbar janji melainkan memberi banyak bukti. Misalnya, akhlak dalam beribadah dibuktikan dengan melaksanakan sholat, zakat, saum ramadhan , banyak berzikir dan amalan-amalan lain yang mendatangkan kemaslahatan.
Akhlak Amali tidak banyak mengumbar janji melainkan memberi banyak bukti. Misalnya, akhlak dalam beribadah dibuktikan dengan melaksanakan sholat, zakat, saum ramadhan , banyak berzikir dan amalan-amalan lain yang mendatangkan kemaslahatan.
3. Akhlak
fardhi atau akhlak individu, yaitu perbuatan seseorang manusia yang tidak
terkait dengan orang lain. Akhlak individu sebagai awal dari hak asasi manusia
dalam berpikir, berbicara, berbuat, dan melakukan pengembangan diri. Akhlak ini
dilindungi oleh norma-norma yang berlaku, baik norma al-qur’an dan As-sunnah, norma
hukum maupun norma budaya. Misalnya, akhlak berpolitik dalam pemilihan umum,
akhlak dalam mengurus hak milik pribadi, akhlak dalam memilih agama yang
dianut, akhlak dalam meraihcita-cita, dan sebagainya.
4. Akhlak
Ijtima’i atau akhlak jamaah, yaitu tindakan yang disepakati secara
bersama-sama,misalnya akhlak organisasi, akhlak partai politik, akhlak
masyarakat yang normatif, dan akhlak yang merujuk pada adat kebiasaan.Akhlak
jamaah biasanya didasarkan pada hasil musyawarah mufakat yang dipimpin oleh ketua
atau pemimpin yang diakui kredibilitas dan legalitasnya oleh semuan anggota
masyarakat atau organisasi tertentu. Setiap keputusan mengandung kehendak
bersama dan akan berdampak secara positif atau negatif kepada seluruh anggota
masyarakat. Misalnya, MUI memutuskan bahwa merokok bagi anak kecil dan wanita
yang sedang hamil hukumnya haram. Fatwa tersebut disepakati bersama oleh
seluruh pengurus dan anggota MUI, dan yang harus memberi contoh adalah seluruh
pengurus MUI, misalnya berhenti merokok. Jika masih merokok, anggota MUI belum
dapat dikatakan sebagai orang yang konsisten dengan keputusan yang telah
ditetapkannya, meskipun keharaman merokok hanya bagi anak kecil,wanita hamil,
dan merokok di tempat umum yang akan merugikan orang -orang yang ada disekitarnya.
Contoh lainnya adalah keputusan musyawarah dalam muktamar ormas Islam yang
kemudian ditetapkan sebagai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ormas
bersangkutan, seperti hak dipilih menjadi ketua umum ormas Islam dibatasi hanya
sampai dua periode. Keputusan tersebut secara otomatis menjadi pedoman
berakhlak bagi seluruh anggota ormas tersebut. Jika tiba-tiba keputusan itu
dilanggar , dapat disebut sebagai akhlak yang terpuji secara jamaah.
B. Macam-Macam Akhlak
Macam-macam akhlak
berkaitan dengan tasawuf akhlaqi. Yaitu tasawuf yang mengutamakan bentuk
praktis dalam tingkah laku sesuai dengan syariat yang diajarkan Allah SWT.
Tasawuf yang benar bukan
tasawuf yang terlepas dari aturan al-Qur’an dan al-sunnah. Tetapi tasawuf yang
benar adalah yang berpegang erat teguh utuh pada aturan-aturan agama yang
menyatukan prinsip-prinsip akidah dan syariat dalam beragama dan bermualah.
Alirantasawuf
mengutamakan pendektan-pendekatan tertentu untuk mengapai kecintaan Allah SWT
kepada dirinya. Pengetahuan
Allah swt digapai 3 cara, yaitu:
1. Takhalli sebagai langkah pertama yang harus di lakukan
oleh orang sufi dengan cara mengosongkan diri dari akhlak tercela serta
memerdekaan diri dari hawa nafsu.
2. Tahalli sebagai upaya mengisi jiwa akhlak yang terpuji.
jiwa dikosongkan otak dicuci,dan tindakan hawa nafsu.
3. Tajalli
yaitu terungkapnya cahaya kegaiban atau nur gaib. Manusia yang telah melakukan
kesadaran yang tertinggi dengan cara membiasakan kehidupannya dengan akhlak
yang terpuji.
Macam-macam akhlak juga terbagi dua yaitu:
1. akhlak berdasarkan sifatnya, yaitu:
a. Akhlak terpuji atau akhlak mulia yang di sebut dengan
akhlakul karimah. Akhlakul karimah adalah akhlak yanga di kehendaki oleh Allah
SWT dan di contohkan oleh rasulullah SAW. Akhlak ini dapat di artikan sebagai
akhlak orang-orang yang berimandan bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Akhlak tercela atau akhlak yang dibenci yakni disebut
akhlak al mazmumah. Akhlakul madzmumah adalah akhalk yang di benci Allah SWT,
sebagaimana akhlak orang-orang kafir, orang-orang musyrik,dan orang-orang
munafik.
Allah berfirman dalam surat al-fatihah ayat 1-7:
بسم الله الرحمن الرحيم. الحمدلله
رب العالمين. الرحمن الرحيم. ملك يوم الدين.
اياك نعبدواياك نستعين. اهدن الصراط المستقيم. صراط الذين انعمت عليهم
غيرالمغضوب عليهم ولاالضّالّينز
Artinya:
“dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi
Allah, tuhan semesta alam. Yang maha pengasiah, maha penyayang. Pemilik hari
pembalasan. Hanya kepada Engkaulah, kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) orang-orang
yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; (bukan) jalan mereka yang di
murkai; dan bukan( pula jalan) yang sesat.”
Surat
al-fatihah di atas menerangkan akhlak orang-orang yang terpuji dan akhlak
orang-orang yang tercela. Salah satunya, Menurut surat ini orang-orang yang
memiliki akhlak terpuji adalah orang-orang yang jika mereka hendak melakukan
sesuatu, mereka akan membaca basmallah terlebih dahulu. Sedangkan orang-orang
yang memiliki akhlak tercela tidak.
2.
Akhlak berdasarkan objeknya
- Akhlak yang berhubungan dengan Allah
Diantaranya adalah sebagai berikut
·
Mentauhidkan Allah
Salah satu bentuk akhlakul mahmudah
adalah menauhidkan allah. yang dimaksud menauhidkan allah adalah mempertegas
keesan allah.
·
Takwa kepada Allah
Kalimat
“itaqillah” (berdakwalah kepada allah) jika diterjamaahkan secara harfiyah akan
menjadi jauhilah allah atau hindarkanlah dirimu dari Allah. Tentunya
hal ini mustahil dapat dilakukan manusia. Ulama ulama berpendapat bahwa sesungguhnya
satu kata yang tersirat antara “Hindarkanlah
dan “Allah”. Kata yang tersirat itu adalah siksa/ hukuman. Yang dimaksud mengindarilah Allah
adalah menghindari siksa/hukumannya.
- Akhlak terhadap diri sendiri
Diantara akhlak terpuji
terhadap diri sendiri adalah sebagai berikut.
·
Sabar, adalah menahan diri dari
dorongan hawa nafsu demi menggapai keridaan tuhannya dan menggantinya dengan
bersungguh-sungguh.
·
syukur merupakan sikap
seseorang untuk menggunakan Nikmat
yang diberikan Allah SWT.
Bentuk syukur iniDitandai dengan keyakinan hati bahwa nikmat yang diperoleh berasal dari Allah
SWT.
- akhlak terhadap keluarga
·
berbakti kepada
orangtua
berbakti kepada
kedua orangtua merupakan faktor utama di terimanya do’a seseorang juga merupaka
amal saleh paling utama yang di lakukan oleh seorang muslim. Banyak sekali ayat
al-qur’an atau hadits yang menjelaskan keutamaan berbuat baik kepada kedua
orangtua. Oleh karena itu, perbuatan terpuji ini seiring dengan nilai-nilai
kebaikan untuk selamanya dan di cintai oleh setiap insan setiap masa.
Salah satu
keutamaan berbuat baik kepada kedua orangtua, di samping melaksanakan ketaatan
atas perintah allah SWT.adalah menghapus dosa-dosa besar. Hal itu sebagaimana
tergambar dalam ucapan ali bin abi tholib, demikian pula yang dikatakan ibnu
abdul al-bar dari almakhul.
·
bersikap baik kepada
saudara
dalam hubungan
bersaudara kita harus memiliki rasa saling menyayangi, karena agama kita pun
memerintahkan untuk berbuat baik kepada sanak saudara atau kaum kerabat sesudah
menunaikan kewajiban kepada Alloh SWT dan ibu bapak. Hidup rukun dan damai
dangan saudara dapat tercapai apabila hubunga tetap terjalin dengan saling
pengertian dan tolong-menolong.
Pertalian
kerabat itu di mulai dari yang ;lebih dekat dengan menurut tertibnya sampai
kepada yang lebih jauh. Kita wajib membantu mereka, apabila mereka dalam
kesukaran. Sebab, dalam hidup ini, hampir semua orang mengalami berbagai
kesukaran dan kegoncangan jiwa. Apabila mereka memerlukan pertolongan yang
bersifat benda, bantulah dengan benda. Apabila mereka mengalami kegoncangan
jiwa atau kegelisahan, cobalah menghibur mereka.
Hubungan
persaudaraan lebih terkesan dan lebih dekat apabila saling menghargai satu sama
lain.
- Akhlak terhadap masyarakat
·
Berbuat baik kepada
tetangga
Tetangga adalah
orang yang terdekat dengan kita.dekat bukan karna pertalian darah atau
pertalian persaudaraan bahkan mungkin tidak seagama dengan kita.dekat disini
adalah orang yang tinggal berdekatan dengan rumah kita. Ada atsar yang
menunjukan bahwa tetangga adalah empat puluh rumah dari setiap penjuru mata
angin.dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa yang berdekatan dengan rumah
mu adalah tetangga.apabila ada kabar yang benar dari Rassululah SAW.itulah yang
kita pakai.Apabila tidak,hal ini dikembalikan pada ‘urf (adat kebiasaan),yaitu
kebiasaan orang-orang yang menetapkan seseorang sebagai tetangganya.para ulama
membagi tetangga menjadi 3 macam.
Pertama,
tetangga muslim yang masih mempunyai hubungan kekeluargaan.tetangga semacam ini
mempunyai tiga hak, yaitu sebagai tetangga hak islam dan hak kekerabatan
.kedua, tetangga muslim saja,tetapi bukan kerabat
C. Hikmah Mempelajari Ilmu Akhlaq
Ilmu akhlak
sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu,ilmu ini pantas
untuk dipelajari dan dipahami secara mendalam.Kalau berpijak dari ilmu, Ilmu
akhlak berarti akhlaq yang berpijak dari pengetahuan yang digali dari berbagai
pendekatan dan hasil hasil penelitian. Pendekatan
ilmiah dapat dilakukan dengan menggali hikmah dari pengalaman kehidupan
manusia, dari perjalanan sejarah manusia dan kebudayaan, serta dari cara
pandang manusia terhadap lingkungan disekitarnya.
Pendekatan tersebut
adalah pendekatan empirik,yang berpegang pada pengalaman sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Dalam pendekatan empirik,kebenaran adalah segala sesuatu yang
telah dialami dan bersifat objektif.
Visualitas kebenaran didukung oleh pancaindra dan penyimpulan dari berbagai
pengalaman manusia yang saling berhubungan. Karena itu,Sejarah masa lalu ,
kisah-kisah umat terdahulu, dan mungkin saja pemaknaan dan penafsiran terhadap
legenda dan mitos-mitos dapat diambil hikmah dan dijadikan pelajaran oleh umat
manusia sekarang dan yang akan datang.
Sejarah
kehidupan merupakan cermin untuk melihat kelemahan manusia,untuk kemudian
memperbaikinya.Akhlak umat manusia terdahulu merupakan syariat yang terus
menerus disempurnakan atau direformasi dan direkronstuksi demi kepentingan masa
depan manusia. Generasi yang akan datang akan menimba hikmah kehidupan umat
terdahulu, dan jika generasi baru tidak peduli dan kurang pandai membaca
situasi dan kondisi yang akan datang, mereka akan menemukan masalah yang lebih
berat dan mengalami kesulitan untuk memecahkannya. Sebab itu, pandai-pandailah
belajar dari sejarah masa lalu agar setiap kebodohan dan ketertinggalannya
tidak dipelihara,melainkan digantikan oleh pola kehidupan yang lebih inovatif dan konstruktif.
Tujuan kita
mempelajari ilmu akhlak dan permasalahnnya menyebabkan kita dapat menetapkan
mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak juga akan
berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dari perbuatan
dosa dan maksiat. Diketahui bahwa manusia memiliki jasmani dan rohani. Jasmani
dibersihkan secara lahiriah melalui fikih, sedangkan rohani dibersihkan secara
batiniah melalui akhlak.
Dengan
mengetahui akhlak yang baik ia akan terdorong untuk melakukannya dan mendapatan
manfaat juga keuntungan darinya,sedangkan dengan mengetahui yang buruk ia akan
terdorong untuk meninggalkannya dan terhindar dari bahaya yang menyesatkan.
Jika ilmu akhlak
tersebut tercapai, maka manusia akan memliki kebersihan batin yang pada
gilirannya melahirkan perbuatan yang terpuji. Diantara perbuatan yang terpuji
ini mendapatkan manfaat besar bagi kehidupan kita, yaitu :
1. Peningkatan amal ibadah yang lebih baik dan khusyuk,serta
lebih ikhlas.
2. Peningkatan ilmu pengetahuan untuk meluruskan perilaku dalam
kehidupan sebagai individu dan anggota masyarakat.
3. Peningkatan
kemampuan sumber daya diri agar lebih mandiri dan berprestasi.
4. Peningkatan
kemampuan bersosialisasi, melakukan silaturahmi positif, dan membangun ukhuwah
atau persaudaraan dengan sesama manusia dan sesama muslim.Ukhuwah yang terus
diwujudkan adalah : (a) ukhuwah basyariah,yaitu persaudaraan antarmanusia yang
berprinsip pada persamaan derajat sebagai manusiaatau al-musawwah, (b) ukhuwah
insaniyah,yaitu persaudaraan antarmanusia yang beretika dan saling memahami
diri dari segala kelebihan maupun kekurangannya, (c) ukhuwah
wathaniyah,persaudaraan antar bangsa atau antarnegara, sebagai bagian dari
diplomasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai kebersamaan melalui prinsip kemerdekaan,kesatupaduan insani, dan
kesejajaran atau kesetaraan.
5. Peningkatan
penghambaan jiwa kepada Alloh Swt. Yang menciptakan manusia dan alam jagad raya
beserta isinya. Kesadaran terdalam dari manusia adalah menyadari betapa diri
manusia sangat lemah dan tidak berdaya di hadapan Alloh Swt..kecuali Alloh Swt.
Memberikan kekuatan dan kemampuan kepada manusia untuk bertindak.
6. Peningkatan
kepandaian bersyukur dan berterima kasih kepada Alloh Swt. Atas segala nikmat
yagtelah diberikannya tanpa batas dan tanpa pilih bulu.
Peningkatan strategi beramal saleh yang dibangun oleh
ilmu yang rasional,yang akan membedakan antara orang-orang yang berilmu dan
orang-orang yang taklid disebabkan oleh kebodohannya.
Dalam berakhlak,manusia yang mengaku muslim dan
mukmin,hendaknya bercermin pada akhlak Rasulullah Saw.Karena beliau memiliki
akhlak yang sangat luhur dan mulia. Beliau adalah orang yang tanpa cacat karena
selalu dijaga oleh Alloh Swt.
Dengan mempelajari ilmu akhlak, tindakan manusia akan
diukur secara kualitatif dan mempertimbangkan syariat yang benar,yag datang
dari ajaran Alloh Swt dan Rasul-Nya.
- INDIKATOR AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA
a. Pengertian indikator menurut para ahli
·
Menurut WHO,indikator
adalah pariabel yang membantu kita dalam mengukur perubahab-perubahan yang
terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung
·
Menurut darwin syah,
indikator adalah tanda atao ciri-ciri siswa sudah mampu memenuhi kompetensi
dasar yang di terapkan.
·
Menurut wilson dan
sapanuchart, indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian
atau kondisi. Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi
status gizi bayi tersebut.
·
Menurut buku petunjuk
teknis standar pelayanan minimal idang kesehatan di kabupaten/kota.
b. Indikator akhlak terpuji dan akhlak tercela
- Baik dan buruk menurut agama
Baik
dan buruk akhlak manusia dapat kita lihat dari prilaku sehari-harinya, karena
prilaku manusia pasti berubah-ubah. Manusia wajib mengetahui dan memahami makna
baik dan buruk yang benar, karena pada kenyataannya yang baik menurut manusia
belum tentu baik menurut Allah. begitupun sebaliknya, yang buruk menurut
manusia belum tentu buruk buruk menurut Allah, dan pada dasarnya akal
pemikirang manusia dan kemampuan manusia sangat terbatas.
Allah SWT berfirman:
ولاتستوى الحسنة ولاالسيئة. ادفع بالتى هي احسن.فاذالذي بينك
وبينه عداوة كانه وليحميم. وما يلقها الاالذين صبروا ومايلقهاالاذوحظ عظيم
Artinya:
“dan tidaklah sama antara kebaikan dengan kejahatan,
tolaklah(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada
rasa permusuhan diantara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan
(sifat-sifat yang baik itu) tidak di anugerahkan, kecuali kepada orang-orang
yang mempunyai keberuntungan yang besar.”
Indikator utama dari perbuatan yang baik adalah
sebagai berikut
1. Perbuatan
yang di perintahkan oleh ajaran Allah dan rasulullah SAW yang termuat dalam
al-qur’an dan as-sunnah
2. Perbuatan
yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akhirat.
3. Perbuatan
yang meningkatkan martabat kehidupan manusia di mata Allah dan sesama manusia.
Indikator perbuatan yang buruk atau akhlak yang
tercela adalah sebagai berikut:
1. Perbuatan
yang di dorong oleh hawa nafsu yang datangnya dari setan.
2. Perbuatan
yang membahaykan kehidupan di dunia dan merugikan di akhirat.
3. Perbuatan
yang menjadikan permusuhan dan kebencian.
Al-qur’an
banyak menyajikan ayat-ayta yang mengemukakan akhlak yang baik. Juga menyajikan
indikator akhlak secara langsung dalam ayat tersebut. Misalnya, dalam Al-qur’an
surat al-furqon ayat:63
“dan hamba-hamba
tuhan yang maha penyayang (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan.”
Dari ayat di atas dapat di simpulkan indikator aklak
yang baik yaitu tidak sombong, rendah hati dan murah senyum.
- Indikator akhlak terpuji dalam filsafat
Pandangan-pandanagan
tentang akhalak dalam kajian filsafat melahirkan berbagai aliran yang kemudian
di golongkan dalam aliran etika ataufilsafat etika.
- Indikator akhlak baik dan buruk dalam ilmu
Dalam
perspektif ilmu, akhlak yang benar adalah yang di dasarkan pada rasio. Oleh
karena itu manusia berakhlak harus rasional.
- Indikator akhlak baik dan buruk perspektif budaya
Budaya
berasal dari dua kata, yaitu “budi artinya akal dan “akal artinya
kekuatan.dengan demikian, budaya di artikan sebagai kekuatan akal. Akhlak baik
dan buruk dalam perspektif kebudayaan adalah dengan melihat dan meneliti cara
kerja dan cara berfikir manusia untuk mengembangkan kehidupannya dari generasi
ke generasi.
Indikator
akhlak yang terpuji atau tercela
menurut kebudayaan sifatnya sangat relatif karena sistem normatif yang di
jadikan standar baik dan buruk adalah tradisi yang telah terlrmbaakan. Akan
tetapi tradisi normatif ddapat berasal dari berbagai sumber, yaitu agama,
legenda, mitos dan sebagainya.
Daftar pustaka
Saebani, Beni ahmad dan abdul hamid.2010.ilmu akhlak. Bandung:Pustaka
Setia.
Anwar, rosihon. 2014.akidah
akhlak .Bandung:Pustaka Setia
Anwar, rosihon.2010.akhlak
tasawuf.Bandung:Pustaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar